SEBATIK – Memasuki musim panen raya kakao di Pulau Sebatik pada bulan Oktober ini frekuensi pengiriman biji kakao ke luar daerah yang juga akan meningkat. Bersamaan dengan itu, sertifikasi juga tentu diwajibkan sebelum produk dikirimkan ke berbagai wilayah tujuan.
Seperti yang dilakukan Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Sebatik pada Rabu 6 Oktober 2020 kemarin, untuk melaksanakan sertifikasi kakao biji tujuan Makassar yang akan berlayar menggunakan KM.Thalia via Parepare.
Sebanyak 3.225 kg kakao biji yang diperiksa oleh pejabat karantina pertanian ini merupakan hasil panen perkebunan rakyat dari Desa Maspul yang merupakan satu dari sekian desa di Pulau Sebatik, sebagai penghasil kakao biji.
“Karantina pertanian selalu hadir memfasilitasi kelancaran lalulintas kakao melalui sertifikasi. Selama ini Sebatik rutin menyuplai kakao biji ke Makassar untuk kemudian diekspor dari Makassar ke Malaysia,” terang Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby, kepada benuanta.co.id, Kamis (8/10/2020).
Kakao biji yang dihasilkan dari Pulau Sebatik cukup melimpah serta bernilai ekspor. Namun masih diperlukan pendampingan dan dukungan dari berbagai pihak terutama dalam pengolahan pasca panen agar hasil panen lebih berkualitas, dan memiliki nilai yang sesuai dengan standar ekspor.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor: M. Yanudin