NUNUKAN – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan kembali membuka Pasar Tani yang sempat tutup beberapa bulan terakhir ini, akibat pandemi covid-19.
Pasar Tani ini hanya menjual produk lokal dengan harga terjangkau di kalangan masyarakat Nunukan. Pasar Tani ini juga hanya ada satu pekan sekali pada hari Ahad sejak pukul 06.00 hingga 08.00 Wita.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi, S.Hut, M.AP mengatakan, dibukanya Pasar Tani ini lantaran banyaknya permintaan dari masyarakat. Selain itu, melihat kondisi di Kabupaten Nunukan di tengah pandemi covid-19 saat ini, pihaknya telah meminta persetujuan dari Tim Gugus Tugas covid-19.
“Kita mencoba agar Petani kita yang ada di Nunukan agar mendapat tempat dan keuntungan yang wajar. Sehingga pembeli mendapatkan harga yang lebih rendah yang ada di pasar, ini merupakan salah satu bentuk kedekatan kita kepada petani dan mempertemukan konsumen antara petani,” kata Masniadi, kepada benuanta.co.id, Senin (7/9/2020).
Harga dari petani ini memang tergolong sangat murah, salah satunya adalah jagung manis. Hal itu membuat pembeli langsung memborong di penanaman jagung. “Pemborong seperti ini baru, bukan pemborong lama, ini terjadi saat wahbah covid-19,” jelasnya.
Maengingat saat ini perputaran ekonomi tidak bergerak seperti biasnya, dengan adanya Virus Corona banyak aktivitas perekonomian yang terhenti. “Ini lah bentuk kepedulian kita (pemerintah) dengan membuka Pasar Tani, agar perekonomian di Nunukan ini bisa bergerak, ada yang beli dan yang jual, sehingga permintaan dapat berimbang, jangan sampai adanya inflasi maupun penurunan harga,” harapnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin