Jakarta – Akibat pandemi Covid-19 di Indonesia, telah terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi dengan proyeksi sekitar 2-3%. Kondisi itu akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan daya beli masyarakat. Guna memitigasi hal tersebut, Pemerintah melakukan percepatan belanja pemerintah dan mendorong percepatan transformasi UMKM ke ekosistem digital.
“Adapun survei perubahan di dunia pasca Covid-19 ini yaitu membuat rasa kebangsaan itu meningkat sekali. Jadi kalau tadinya kita bicara tentang globalisasi, orang mungkin sekarang sudah bicara deglobalisasi. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia guna menggugah seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjaga kelangsungan ekonomi nasional dengan membeli produk dalam negeri,” papar Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Webinar Nasional “Peran Aktif Pemerintah Daerah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia” dari Kantor Kemenko Marves Jakarta, Selasa (23/06/2020).
Mengutip hasil survei Fortune 500 CEOs tentang pandangan pimpinan organisasi mengenai pandemi Covid-19 yang akan mempercepat transformasi teknologi suatu organisasi, Menko Luhut mengharapkan pemerintah daerah berperan aktif mendorong belanja daerah dan meningkatkan jumlah unit UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
Lebih lanjut Menko Luhut juga memaparkan terkait permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM akibat dari pandemi Covid-19. “Masalah utama yang dihadapi UMKM adalah pemasaran 35%, permintaan 34%. Dan dengan adanya online akan banyak sekali yang terperbaiki. Apa yang paling kena? Industri makanan dan industri kreatif yang paling terdampak,” jelasnya.
Menko Luhut menyebutkan dari total keseluruhan onboarding unit UMKM, hanya 14,3% berasal dari luar Pulau Jawa. Oleh karena itu disebutkan bahwa perlu strategi untuk meningkatkan unit UMKM onboarding dari luar Pulau Jawa.
“Semenjak 14 Mei 2020, tercapai penambahan lebih dari setengah juta unit UMKM yang masuk dalam ekosistem digital. UMKM yang masuk dalam ekosistem digital mengalami peningkatan penjualan berkali lipat hingga lebih dari 2000%. Jadi untuk Bapak Gubernur dan semuanya, perlu memberikan perhatian lebih dan harus aktif menjaring lebih banyak lagi unit UMKM, karena ini tentu akan menguntungkan masyarakat kita,” tambahnya.
Bahkan Menko Luhut berharap kepada Pemerintah Daerah agar dapat menjadi akselerator transformasi digital untuk memperluas akses pasar dan sarana peningkatan penjualan produk dan jasa UMKM.
Sinergisitas kementerian dan lembaga
Dalam Webminar juga dibahas kunci sukses dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Menteri Polhukam Mahfud MD menyebut kuncinya adalah dengan bergotong-royong.
“Sekarang itu, muncul rasa nasionalisme baru. Sesudah ada Covid-19 itu terjadi persaingan negara yang ingin memajukan dan menyelamatkan negara dan bangsanya sendiri-sendiri. Apa yang terjadi pada kondisi yang saat ini, ternyata bangsa kita mampu membuat ventilator sendiri, masker buatan rakyat yang itupun luar biasa. Kita harus kembangkan ini,” ujarnya.
Menko Mahfud juga memaparkan terkait perlunya strategi diseminasi informasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mempromosikan produk dalam negeri. “Kemenko Polhukam siap memberikan dukungan agar program ini bisa terus berjalan dan berkelanjutan hingga mendapat sasaran dengan hasil yang terbaik,” tambah Menko Mahfud.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan bahwa Gerakan Bangga Buatan Indonesia juga harus melibatkan daerah, oleh karena itu pihaknya telah melakukan koordinasi serta melakukan berbagai langkah agar seluruh daerah di Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam Gerakan Nasional BBI ini.
Turut hadir dalam webinar ini yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan SDM Kemenko Bidang Perekonomian Mira Tayyiba serta para peserta yaitu pelaku UMKM yang terhubung dari seluruh penjuru Indonesia. (Kominfo)