TARAKAN – Pendapatan zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tarakan, tahun 2020 ini mengalami mengalami penurunan dibanding tahun lalu, yang angkanya mencapai miliaran rupiah.
Kepala Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tarakan, Syamsi Sarman mengatakan, meski hanya tersisa 10 hari lagi menjelang hari raya Idulfitri, zakat yang terkumpul oleh Baznas Tarakan baru mencapai Rp 207 juta.
“Tahun lalu khusus Ramadan itu Rp 2,3 miliar. Jadi sangat jauh sekali, tapi yang terkumpul saat ini belum masuk dari masjid,” ujar Syamsi Sarman kepada Benuanta.co.id, Rabu (13/5/2020).
Sumbangsih dari masjid juga tak bisa dianggap main-main. Sebab tahun 2019 lalu, dari total 84 masjid yang tersebar di 20 kelurahan yang ada di Tarakan ini mampu menyetorkan sekitar Rp 1,5 miliar kepada Baznas.
“Mereka ada yang setor malam sebelum lebaran kami tunggu sampai jam 12. Ada yang nanti setelah lebaran, tidak ada masalah setorannya. Mustahiknya sudah dapat duluan, sudah kita uangkan duluan. Untuk rencana pembagian mustahiknya paling cepat H-7,” terangnya.
“Pendistribusian kami antar ke masjid masing-masing. Nanti petugas masjid yang mengantar ke rumah, dan mereka juga tidak boleh berkumpul di masjid. Jadi dari masjid yang mengantar ke masing-masing rumah mustahik,” sambungnya.
Ia juga menuturkan bahwa Baznas juga tak memiliki cadangan kas dalam jumlah besar. Namun secara teknis, Baznas sendiri akan meminjam kepada masjid-masjid yang masih memiliki saldo kas untuk memberikan bantuan kepada sekitar 10.000 mustahik.
“Jadi tidak dari Baznas semua, kan ada tuh masjid yang saldonya cukup, ya kami pinjam dulu. Nanti lebaran kami kembalikan, kan sebentar saja pinjamnya, hanya beberapa hari saja. Nah, bagi masjid yang tidak punya kas, itu kami yang bantu,” katanya.
Sebanyak 10.000 Mustahik yang akan disalurkan zakat, total uang yang dibutuhkan sebanyak Rp 2 miliar. Sebab satu orang diperkirakan akan mendapat Rp 200 ribu.
Namun Baznas juga hanya membantu masjid yang tak memiliki kas minus. Pasalnya, penipisan kas Baznas juga disebabkan untuk penanganan Covid-19.
“Kami hanya bantu masjid yang minus saja, jadi tidak berat untuk kami. Kemarin dibelikan APD, sembako, kita sudah belikan duluan. Jadi uang kita sudah kepakai buat bantuan Covid-19, hampir setengah miliar dana kami terpakai. Karena kemarin semua pasien-pasien positif, pasien yang dikarantina itu sembakonya dari kami. Ya kita bantu pemerintah ya,” tutupnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor: M. Yanudin