TARAKAN – Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sudah menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) kepada 6.667 KK dan ada sekitar 2.000 lagi yang masih menunggu verifikasi data penerima. Tak sedikit masyarakat yang kecewa lantaran tak menerima bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, Pemrov Kaltara, maupun Pemerintah Pusat.
Melihat kondisi tersebut Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes berharap masyarakat bersabar dan segera melapor kepada RT setempat, jika merasa belum menerima bantuan.
“Yang terdampak ini kan melapor lah, kan berbidang-bidang. Jangan sampai, misalnya dia UMKM dan sudah diusulkan juga sebenarnya ke Kartu Pra Kerja tapi belum keluar. Kan nama-namanya belum disebut BLT dan 4.000 untuk perluasan sembako kan,” ujar dr. H. Khairul,M.Kes kepada Benuanta.co.id, Jumat (1/5/2020).
Menurutnya, dalam situasi pandemi ini hampir semua warga juga terdampak. Namun, kriteria terdampak Covid-19 ini juga harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakat lainnya, agar bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran kepada yang lebih membutuhkan.
“Kalau merasa belum melapor lah ke RT-nya untuk masyarakat terdampak. Kalau dibilang terdampak saya kira, kita semua ini terdampak,” katanya.
“Tapi memang ada terdampaknya sangat terasa, ada yang sangat menggangu. Bahkan untuk makan pun susah, dari itu makanya kita kasih sembako. Ada juga misalnya penghasilannya Rp 10 juta menjadi Rp 9 juta, ya itu juga terdampak. Tapi kan itu turun saja namanya itu. Mungkin menurut saya itu perlu dipertimbangkan lah, karena nilainya tidak terlalu besar. Istilahnya menyambung hidup lah sampai selesai Covid-19 ini,” tutupnya. (*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Nicky Saputra