NUNUKAN – Penyebaran wabah covid-19 yang begitu cepat di Indonesia, memberikan pengaruh bagi ekonomi Indonesia, salah satunya di wilayah perbatasan. Banyak keluhan masyarakat terhadap kenaikan bahan dapur di beberapa pasar tradisional di Nunukan, salah satunya di Pasar Sentral Inhutani.
Seperti kenaikan bahan dapur seperti tomat, saat ini sudah mencapai Rp 40 ribu per kilogram (kg). Padahal biasanya harga normal 1 kg sekitar Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu.
Dikatakan Suryani, salah seorang pedagang Pasar Inhutani, terjadinya lonjakan harga ini akibat wabah Covid-19. Sehingga lambatnya pengiriman barang dari Sulawesi. Diperkirakan hari ini kapal muatan barang dari Sulawesi sudah bersandar di Pelabuhan Tunon Taka.
“Saat ini lombok 1 kg Rp 80 ribu yang mana sebelumnya hanya Rp 60 ribu, lombok asal Sulawesi. Sedangkan bawang merah dan putih tidak ada kenaikan, saat ini yang berkisar Rp 40 ribu, untuk tomat saat ini yang biasanya hanya 1 kg Rp 18 ribu sekarang naik menjadi Rp 40 ribu,” kata Suryani kepada benuanta.co.id, Senin (6/4/2020).
Tidak hanya itu, lanjut Suryani, barang lain juga ikut naik seperti telur dan wortel. Padahal harga telur sebelumnya hanya Rp 45 ribu per piring dan sekarang menjadi Rp 50 ribu dan wartel saat ini Rp 23 ribu sebelumnya hanya Rp 18 ribu per kg.
“Kenaikannya harga ini berdasarkan tidak adanya kapal dari Sulawesi, dan ini juga merupakan salah satu dampak dari wabah Covid-19 di Indonesia,” ujarnya.
Lanjut dia, kurangnya pembeli di pasar karena banyaknya warung tutup dan orang juga membeli hanya sedikit. Berbeda dengan orang yang berjualan yang membeli banyak untuk bahan rempah masakannya.
“Dengan harapan Covid-19 cepat berlalu dan perekonomian kita juga dapat berjalan seperti biasanya, dengan lancar,” harapnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin