DINKES REALOKASI ANGGARAN PENANGANAN COVID-19
TANJUNG SELOR – Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang dirujuk ke RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), kembali bertambah. Satu pasien baru yang masuk dalam PDP Covid-19 adalah warga Kabupaten Malinau yang dirujuk dari RSUD Malinau.
Berdasarkan data yang diperoleh benuanta.co.id dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, per Rabu (25/3/2019) pukul 18.00 Wita, satu pasien yang dirujuk dari Kabupaten Malinau menambah jumlah PDP di RSUD Tanjung Selor menjadi dua orang dan satu PDP asal kecamatan Bunyu masih dirawat di RSUD kota Tarakan.
Sementara itu Orang Dalam Pemantauan (ODP) di beberapa wilayah di Bulungan sebanyak 11 ODP, dengan rincian Kecamatan Tanjung Selor (8 orang), Kecamatan Bunyu (1 orang), Sekatak (1 orang) dan Tanjung Palas Utara (1 orang).
Kepala Dinkes Bulungan, Imam Sujono mengungkapkan, pihaknya bersama gugus tugas dan Pemkab Bulungan lakukan realokasi anggaran yang difokuskan untuk belanja kebutuhan penanganan corona, seperti peningkatan kapasitas rumah sakit, ruang isolasi, termasuk upaya pencegahan seperti pengadaan disinfektan, Alat Pelindung Diri (APD) dan tindakan upaya mitigasi hingga sosialisasi pencegahan covid-19 ke masyarakat.
“Upaya preventif kita lakukan untuk pemenuhan kebutuhan layanan dasar barang dan jasa dengan cara realokasi anggaran dana APBD kabupaten dan APBN atau DAK yang penggunaannya difokuskan untuk pencegahan dan penanganan virus corona (Covid-19) apalagi anggaran penanganan corona di Dinkes masih kecil,” ungkapnya.
Dijelaskannya, jumlah APD dan masker yang digunakan oleh tim medis masih minim. Untuk itu pengadaannya terus diupayakan. “Harga masker per kotaknya saat ini sudah di atas Rp 100 ribu, sementara standar alokasi dana hanya Rp 30 ribu. Setelah mendapat informasi dari pemerintah pusat bahwa penggunaan DAK bisa direalokasi, maka dilakukan pergeseran anggaran yang saat ini masih dihitung,” jelasnya.
Lanjutnya, penanganan pasien corona di ibukota Provinsi Kaltara itu mengalami ‘out break’ atau berstatus kejadian luar biasa, maka pihaknya akan kewalahan menyiapkan ruang medis di rumah sakit.
“Jika terjadi out break atau rumah sakit Tanjung Selor kewalahan menangani pasien covid-19, maka gedung DOM bisa digunakan untuk perawatan pasien. Gedung itu mampu menampung 300 pasien,” pungkasnya.(*)
Reporter: Victor Ratu
Editor : M. Yanudin