benuanta.co.id, NUNUKAN – Akibat jalan rusak parah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) langka. Hal ini yang dirasakan oleh masyarakat yang ada di wilayah Krayan Selatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Camat Krayan Selatan Oktavianus Ramli menyampaikan situasi kelangkaan BBM ini sangat menyulitkan masyarakat. Apalagi, di Desember mobilitas masyarakat begitu tinggi sehingga membutuhkan BBM.
“Menjelang Natal dan tahun baru aktivitas masyarakat meningkat dan menjelang panen raya sawah tentu banyak membutuhkan BBM,” ucap Ramli, Selasa (07/12/25).
Dijelaskan, setiap bulan kuota untuk Krayan Selatan tidak menentu. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan masyarakat. Dan distribusi ke wilayahnya dalam sebulan terkadang hanya dilaksanakan sekali.
“Pengiriman sekali sebulan hanya 500 liter sampai 1 ton. Itu juga tidak menentu kadang seminggu sekali. Kuota tidak menetap, kadang 500 liter, 700 liter dan 1 ton,” ungkapnya.
Ia menceritakan, sejak Januari 2025 kuota BBM untuk wilayah mulai berkurang. Ini dikarenakan, kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah dan BBM sampai ke Krayan Selatan harus melalui jalur darat dari Kecamatan Krayan.
“Berkurangnya (kuota) masuk BBM sejak jalan rusak parah Januari 2025. BBM diangkut dari Tarakan ke Krayan induk naik pesawat. Kemudian ke Krayan Selatan lewat darat,” bebernya.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama ini mengandalkan BBM produk negeri Jiran Malaysia. Demi memperoleh BBM tersebut, masyarakat harus menebus dengan harga yang lebih mahal.
“Ada BBM dari Malaysia yang digunakan masyarakat. Namun harganya bervariasi mulai Rp 20 ribu hingga ada juga Rp 30 ribu per liter,” pungkasnya. (*)
Reporter: Soni Irnada
Editor: Ramli







