benuanta.co.id, TARAKAN – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan penguatan struktur dan kaderisasi sebagai fokus utama dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Agenda lima tahunan ini resmi dibuka dan menandai langkah partai untuk memperkuat kepengurusan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC), hingga tingkat ranting.
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Prof. Dr. H. Abdul Halim Iskandar, mengatakan Muswil merupakan momentum strategis karena menjadi bagian dari upaya memperkuat struktur partai secara menyeluruh. Ia menegaskan bahwa PKB memiliki komitmen untuk terus menjaga soliditas organisasi dari pusat hingga daerah.
Dirinya menjelaskan, penguatan struktur tidak akan berjalan tanpa kader yang matang. Karena itu, proses kaderisasi di PKB dilakukan secara berkelanjutan dengan pendekatan evolutif.
Menurutnya, pendekatan itu membutuhkan waktu karena setiap kader harus digembleng hingga benar-benar siap menjadi pemimpin. “Kader yang matang tidak akan muncul tanpa gemblengan,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Halim menambahkan, PKB tetap teguh mengedepankan kepentingan rakyat. Dalam konteks nasional, PKB disebut solid berada di barisan pendukung upaya mewujudkan visi-misi Presiden Prabowo Subianto.
Termasuk di Kalimantan Utara, PKB ingin menjadi faktor dominan agar pembangunan daerah memiliki keberpihakan yang konkret pada kesejahteraan masyarakat.
Ia menegaskan, PKB Kaltara membutuhkan kader yang dibentuk langsung oleh kondisi sosial budaya wilayah setempat.
Baginya, kader ideal adalah mereka yang diproses, tumbuh, dan diterima oleh lingkungannya sendiri sehingga dapat membela kepentingan masyarakat bersama wilayah yang membesarkannya.
“PKB tidak boleh melakukan kaderisasi yang terpisah dari lingkungan daerah,” imbuhnya.
Menurutnya, PKB selalu memprioritaskan kader terbaik daerah setempat di setiap tingkatan, baik di Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) maupun struktur lainnya. Ia juga menegaskan bahwa PKB tidak pernah melihat event politik dari jarak jauh, melainkan selalu mempersiapkan diri seolah pemilu digelar besok.
Hal itu dilakukan agar politik kehadiran partai di tengah masyarakat tidak hanya berkutat pada urusan elektabilitas, tetapi lebih pada komitmen membersamai rakyat. Dirinya menyebut, elektabilitas baru mengikuti ketika kehadiran partai berjalan dengan baik.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Kaltara Herman menyampaikan bahwa penjaringan calon ketua wilayah telah melalui mekanisme yang berlaku. Kriteria utamanya adalah kader yang sudah melalui proses pengkaderan PKB dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki rekam jejak di tingkat kepengurusan wilayah maupun kabupaten/kota.
Ia menegaskan, saat ini terdapat 18 nama yang sedang digodok sebagai calon ketua wilayah. Daftar tersebut juga mengakomodasi kader-kader perempuan. Tahapan berikutnya adalah uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan langsung oleh DPP PKB untuk menilai elektabilitas, kemampuan komunikasi, pemahaman ideologi, dan komitmennya terhadap perjuangan partai.
“Dari 18 nama itu semuanya berpotensi. Saya juga masuk di dalamnya, termasuk beberapa ketua DPC,” ungkapnya.
Herman menambahkan, peserta penuh dari DPC tetap bisa mengusulkan nama lain selama memenuhi kriteria yang ditetapkan partai.
Jika seluruh proses selesai tepat waktu, pelantikan pengurus wilayah dijadwalkan berlangsung pada Januari mendatang oleh Ketua Umum PKB di Jakarta, sesuai mekanisme yang tertuang dalam Rapat Dewan Rakyat Tertinggi (RDRT) PKB.
Selain persiapan struktur, PKB Kaltara juga mulai mengatur strategi menghadapi pemilihan umum (pemilu) berikutnya. Partai akan menggelar pelatihan, pengkaderan, dan persiapan pencalegan sebagai bagian dari pembentukan calon anggota legislatif (caleg), termasuk bagi kader perempuan yang juga ikut masuk dalam daftar penjaringan. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







