benuanta.co.id, TANJUNG SELOR– Keterbatasan fasilitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kapal di perairan Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi sorotan utama.
Kepala Dinas Perhubungan Kaltara, Idham Chalid Darmawan menjelaskan, kondisi ini secara langsung menghambat operasional kapal-kapal logistik penting, termasuk Kapal Perintis yang membawa kebutuhan pokok dan logistik ke daerah pedalaman.
“Saat ini, kapal-kapal harus bergantung pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di darat, atau dermaga kecil yang ditunjuk, padahal menurut aturan Kementerian Perhubungan, kegiatan bongkar muat BBM harus dilakukan di pelabuhan khusus,” ungkapnya, Senin (1/12/2025).
Ia menilai, kondisi ini diperparah dengan kelangkaan BBM yang kerap terjadi pada Tarakan dan Nunukan, membuat para motoris dan nelayan terpaksa antre panjang di SPBU darat.
“Kapal-kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) bahkan kesulitan mendapatkan solar bersubsidi akibat kendala perizinan distribusi di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, sehingga harus bergantung pada sumber tidak resmi,” ujarnya.
Dishub Kaltara punya rencana pembangunan fasilitas BBM di laut. “Pemerintah Provinsi Kaltara sedang berupaya mencari solusi jangka panjang melalui pembangunan stasiun pengisian BBM di laut,” ucapnya.
Upaya ini dilakukan untuk mengatasi kurangnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) di perairan.
“Rencana pembangunan fasilitas baru tersebut meliputi SPBB darat di Tarakan, akan berfungsi menggantikan fasilitas SPBB yang lama dan sudah tidak bisa dimanfaatkan,” sambungnya.
Inisiatif ini dianggap sangat penting. Lantaran menurutnya, pemerintah menyadari potensi pendapatan yang luar biasa dari sektor ini, dibandingkan dengan daerah lain sudah mengelolanya.
“Kemudian memastikan kelancaran pasokan logistik dan sembako yang diangkut oleh Kapal Perintis ke daerah-daerah terpencil,” tegasnya.
Tak hanya itu, menurutnya peraturan yang mengharuskan pengisian BBM kapal dilakukan di pelabuhan khusus. “Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk segera menindaklanjuti rencana ini dengan melakukan kajian mendalam serta presentasi ke pihak terkait,” sebutnya.
Dengan terwujudnya fasilitas pengisian BBM di laut, diharapkan kesulitan bahan bakar kapal dapat teratasi.
“Yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Kaltara,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina







