Siklon Tropis KOTO Picu Cuaca Ekstrem, BMKG Tarakan Imbau Warga Waspada Gelombang Tinggi

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan mengingatkan masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dalam 24 jam ke depan. Peringatan ini dikeluarkan menyusul pengaruh tidak langsung dari Siklon Tropis KOTO yang masih aktif di Laut Cina Selatan.

Siklon Tropis KOTO diketahui berkembang dari bibit siklon 92W sejak 23 November 2025 di Laut Filipina. Sistem ini mencapai intensitas siklon pada 25 November 2025 di Laut Sulu sebelum bergerak menuju Laut Cina Selatan.

Berdasarkan analisis BMKG pada 26 November 2025 pukul 19.00 WIB, pusat siklon berada di 12.6 LU dan 115.2 BT atau sekitar 1.060 kilometer sebelah utara barat laut Tarakan.

Baca Juga :  Jalani Hak Integrasi, Belasan Warga Binaan Lapas Tarakan Kembali ke Masyarakat

Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, menyebut siklon tersebut memang bergerak menjauhi wilayah Indonesia, namun masih memberikan dampak signifikan terhadap pembentukan awan hujan serta kondisi perairan.

“Siklon KOTO tidak mengarah langsung ke Indonesia, tetapi sirkulasinya masih menarik massa udara basah ke wilayah utara Kalimantan. Ini yang memicu potensi hujan sedang hingga lebat,” ujarnya.

BMKG mencatat siklon memiliki kekuatan angin maksimum 65 knot atau setara 120 kilometer per jam dengan tekanan 975 hPa. Dalam 24 jam ke depan, sistem ini bergerak ke arah barat daya–barat dan tetap bertahan pada kategori 3. Meski demikian, pola angin yang melingkari siklon masih memengaruhi cuaca di sejumlah daerah.

Baca Juga :  Hakim Kabulkan Permohonan Tahanan Luar Juliet Kristianto Liu, Tuai Pujian Netizen

Menurut Khilmi, dampak paling terasa bagi masyarakat Kaltara adalah potensi hujan lebat dan peningkatan tinggi gelombang.

“Gelombang di Perairan Kalimantan Utara dapat mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Untuk wilayah yang lebih terbuka seperti Laut Natuna Utara, ketinggiannya bahkan bisa 4 meter,” jelasnya.

Ia menegaskan agar pelaku aktivitas laut, terutama nelayan dan operator kapal kecil, berhati-hati ketika berlayar. Kondisi gelombang sedang hingga tinggi ini dinilai cukup berisiko bagi pelayaran jarak dekat maupun rute antar-pulau.

“Kami minta masyarakat memantau pembaruan informasi cuaca. Perubahan bisa terjadi cepat, terutama saat ada siklon tropis aktif,” tambahnya.

Baca Juga :  Tinggalkan Ponsel di Semak-semak, Cara Cerdik Pelaku Narkotika Kelabui Polisi

Selain gelombang tinggi, BMKG juga mendeteksi peningkatan pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kaltara. Hal ini berpotensi menimbulkan hujan deras yang dapat disertai angin kencang di beberapa lokasi. BMKG mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi genangan terutama di daerah dengan drainase terbatas.

Dengan kondisi atmosfer yang masih labil, BMKG Tarakan meminta masyarakat tidak mengabaikan peringatan dini, terutama mereka yang bekerja di laut dan pesisir. Khilmi menegaskan bahwa informasi cuaca akan terus diperbarui mengikuti perkembangan pergerakan Siklon Tropis KOTO. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor; Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *