Guru Honorer di Bulungan Harap Kejelasan Status dan Peningkatan Infrastruktur Sekolah

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Momentum Hari Guru Nasional diharapkan kesejahteraan guru honorer bisa menjadi perhatian serius pemerintah. Di Desa Tanah Kuning Kabupaten Bulungan, sekitar 127 guru honorer menggantungkan harapan pada kebijakan pemerintah daerah untuk mendapatkan kejelasan nasib.

Salah satu guru honorer di Tanah Kuning, Arni Andany mengungkapkan, secara finansial dirinya belum bisa dikatakan sejahtera. Bayangkan, gaji pokok sekitar Rp2 juta per bulan ditambah insentif dari pemerintah kabupaten sebesar Rp900 ribu yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali. Diketahui, kebutuhan hidup dewasa ini makin terasa berat karena harga bahan pokok serba mahal.

Baca Juga :  Pemkab Bulungan Dorong Ayah Ambil Rapor Anak ke Sekolah

“Kalau mau dibilang sejahtera, mungkin itu guru PNS atau PPPK. Tapi kalau kami yang honor, jujur saja belum. Padahal kami juga sama-sama mengabdi di dunia pendidikan,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

Menurutnya, setiap tahun selalu ada guru yang pensiun, sehingga seharusnya peluang pengangkatan masih sangat terbuka. “Kami belum tahu bagaimana nasib kami ke depan. Apalagi tahun ini belum ada tanda-tanda seleksi PPPK. Kami sesama guru honorer hanya bisa saling bertanya, bagaimana masa depan kami nantinya,” tambahnya.

Tak hanya soal status kepegawaian, persoalan infrastruktur sekolah juga masih menjadi pekerjaan rumah. Di sekolah tempatnya mengajar, jumlah ruang kelas masih belum mencukupi seiring meningkatnya jumlah siswa, terutama karena berada di kawasan yang dekat dengan perusahaan.

Baca Juga :  Akses Jalan Bulu Perindu Kembali Dibuka, Truk Bermuatan Dilarang Melintas

“Sekolah kami berada di jalur masuk Desa Tanah Kuning, dekat dengan kawasan perusahaan, jadi banyak anak-anak karyawan yang sekolah di sini. Murid terus bertambah, tapi ruang kelas masih terbatas,” katanya.

Ia juga menyoroti kondisi keamanan sekolah juga memprihatinkan. Lokasi sekolah yang berada di pinggir jalan raya dinilai rawan bagi keselamatan siswa. Usulan pembangunan pagar penuh dan halte untuk tempat menunggu siswa pulang sudah berkali-kali disampaikan melalui musrenbang, namun belum juga terealisasi.

Baca Juga :  Bulungan Perketat Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

“Kalau dipikir, ini sangat berisiko. Anak-anak kami langsung berhadapan dengan jalan raya. Pagar belum tertutup penuh, halte juga belum ada. Padahal itu penting untuk keselamatan mereka,” tuturnya.

Para guru honorer di Bulungan berharap pemerintah daerah bisa lebih memberikan perhatian, tidak hanya pada peningkatan tunjangan dan kesejahteraan, tetapi juga pada kejelasan status kepegawaian mereka ke depan.

“Guru adalah pilar utama pendidikan. Kami hanya ingin ada kejelasan dan perhatian yang adil, supaya kami bisa fokus mendidik tanpa terus dibebani rasa khawatir tentang masa depan,” pungkasnya.(*)

Reporter: Alvianita

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *