Koperasi Merah Putih Selumit Terkendala Persaingan Harga Barang Murah dari Instansi dan Satgas

benuanta.co.id, TARAKAN – Koperasi Merah Putih (KMP) Selumit Kota Tarakan menghadapi tantangan berat dalam menjaga stabilitas harga pangan.

Ketua KMP Selumit, Saifullah, menyebut persaingan harga yang tidak seimbang dengan sejumlah instansi dan satuan tugas (Satgas) menyebabkan harga barang di koperasi seolah tampak lebih tinggi di mata masyarakat.

Ia menjelaskan, koperasi sudah menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan toko-toko pada umumnya.

Namun, beberapa instansi yang menggelar kegiatan seperti peringatan HUT Bhayangkara dan HUT TNI sering membagikan atau menjual barang di bawah modal.

Dirinya menegaskan tindakan itu sebenarnya wajar sebagai bentuk berbagi, namun berimbas pada penilaian masyarakat bahwa harga koperasi kurang bersaing.

Baca Juga :  Jalani Hak Integrasi, Belasan Warga Binaan Lapas Tarakan Kembali ke Masyarakat

Selain itu, ia menyebut beberapa satgas turut mengedarkan barang jauh di bawah harga koperasi dengan alasan subsidi. Namun, menurutnya, penyaluran subsidi yang berkepanjangan membuat harga pasar tidak kembali normal.

Hal ini menyebabkan koperasi harus menanggung tekanan harga karena modal operasional mereka tidak sebesar instansi pemerintahan yang mendapat fasilitas kendaraan dinas maupun tenaga operasional yang tidak berbayar.

Sementara itu, perubahan regulasi di tingkat pusat juga berpengaruh pada upaya koperasi meningkatkan permodalan. Hingga kini dana dari Himpunan Bank Negara (Himbara) belum masuk ke koperasi akibat pencabutan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 yang kemudian diganti dengan aturan baru.

Baca Juga :  Polres Tarakan Bakal Gelar Apel Kesiapan Pengamanan Nataru

Kondisi tersebut membuat rencana kerja yang telah disusun menjadi tertunda. Di tengah berbagai tekanan, KMP Selumit tetap berupaya menjaga keberlangsungan usaha melalui aktivitas pasar murah.

Dalam dua pekan terakhir, mereka menggandeng KMP tingkat kelurahan di Juwata Permai, Mamburungan Timur, dan Sebengkok untuk menggerakkan distribusi pangan murah kepada masyarakat. Dirinya menilai kegiatan ini penting untuk menjaga eksistensi koperasi di tengah kondisi pasar yang tidak stabil.

Permodalan koperasi hingga kini masih mengandalkan swadaya pengurus serta simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Dari kemampuan membeli 20 pack beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), koperasi kini mampu mendatangkan hingga 4 ton beras. Dalam tiga bulan terakhir, perputaran beras mencapai 24 ton, belum termasuk minyak goreng dan produk pangan lain dari Badan Usaha Milik Negara.

Baca Juga :  PT PRI Mengucapkan Selamat Hari Jadi Kota Tarakan Ke-28 Tahun

Saifullah menambahkan, KMP Selumit kini telah menjadi agen tunggal produk Pekomi yang distribusinya terus meluas di Tarakan. Dalam waktu dekat koperasi juga bersiap membuka pendaftaran anggota secara terbuka serta mendatangkan beras premium sebanyak 25 ton sebagai bagian dari pengembangan usaha.

“Kami tetap bergerak meski kondisinya berat. Yang penting koperasi tetap hidup dan melayani,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *