Jumlah Kekurangan Siswa SMP di Tarakan Terus Alami Penurunan

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan mencatat jumlah kekurangan siswa di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) terus mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun ajaran 2025 ini, tercatat hanya 188 siswa yang belum tertampung, jauh lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Disdik Tarakan, Kamal menyebutkan bahwa jumlah kekurangan siswa di tahun 2023 lalu mencapai 450 orang. Tahun 2024 turun menjadi sekitar 300 siswa, dan kini hanya 188 siswa yang belum tertampung.

“Artinya, dari tahun ke tahun pemahaman masyarakat terkait keberlanjutan pendidikan dari SD ke SMP semakin baik. Ini jadi indikator positif bagi kami,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga :  Hakim Kabulkan Permohonan Tahanan Luar Juliet Kristianto Liu, Tuai Pujian Netizen

Ia menjelaskan, kekurangan siswa di SMP tahun ini tersebar di sejumlah sekolah, terutama yang berada di pusat kota. Beberapa sekolah yang belum terpenuhi kuotanya antara lain SMPN 4, SMPN 5, SMPN 10 dan SMPN 11 Tarakan.

Sementara itu, sekolah-sekolah di wilayah Juata seperti SMPN 6 dan SMPN 9 justru sudah penuh. Dari data Disdik, total siswa yang tertolak sistem tahun ini mencapai 38 orang, terdiri dari 28 siswa dari wilayah Juata dan 10 dari wilayah lainnya.

Baca Juga :  Polres Tarakan Musnahkan 3 Kg Lebih Narkotika, Pengembangan Mengarah ke Jaringan Lintas Daerah

Jika seluruh siswa tersebut dialihkan ke sekolah yang masih kosong, masih akan tersisa sekitar 100 kursi kosong.

“Jadi memang masih ada selisih sekitar 100 siswa yang harus kita cari agar kuota sekolah terisi seluruhnya,” tambahnya.

Untuk jenjang SD, Kamal mengungkapkan hampir seluruh sekolah sudah terisi, kecuali beberapa titik seperti di SDN wilayah Kampung Enam dan Kampung Empat. Wilayah ini diprioritaskan bagi anak-anak usia tua yang terdampak relokasi dari Pantai Amal.

Baca Juga :  Satlantas Tarakan Siapkan Edukasi RHK, Fokus Bangun Budaya Tertib di Lampu Merah

“Data kami ada 20-an siswa usia 7 tahun dari Pantai Amal yang nanti akan kami distribusikan ke SD terdekat, seperti SDN 013, SDN 015 dan SDN 006,” bebernya.

Pihaknya juga menyiapkan skema pengaduan untuk siswa yang tidak terdata sistem, misalnya karena masalah domisili atau keterlambatan KK.

“Kalau setelah distribusi sistem masih ada slot kosong, maka anak-anak yang masuk dalam daftar pengaduan dan telah memenuhi usia wajib belajar juga akan kami akomodasi,” tutupnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *