benuanta.co.id, TARAKAN – Turnamen futsal Piala Gubernur Kaltara 2025 terus berlanjut dengan tensi persaingan yang makin tajam. Setelah melewati babak 16 besar yang sarat kejutan, kini hanya delapan tim tersisa yang siap saling sikut memperebutkan tiket ke semifinal.
Kompetisi antar pelajar ini tak hanya menjadi ajang unjuk bakat, namun juga refleksi dari semangat sportivitas dan kerja tim di kalangan generasi muda Kalimantan Utara.
Ketua Panitia, Abdil mengungkapkan atmosfer kompetisi tahun ini jauh lebih hidup dan merata dari sisi kekuatan tim. Ia menambahkan pihak panitia telah menyiapkan segala kebutuhan teknis dan keamanan demi kelancaran jalannya babak delapan besar.
“Antusiasme para peserta dan penonton benar-benar luar biasa. Bahkan banyak pertandingan 16 besar yang berlangsung ketat dan dramatis,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Kamis (10/7/2025).
Sebelumnya, babak 16 besar yang digelar Rabu (9/7/2025) di GOR B Tarakan menyajikan beberapa partai menarik, seperti kemenangan SMAN 3 Tarakan atas SMAN 4 Malinau, serta drama adu taktik antara SMAN 1 Nunukan dan MA As’adiyah Sei Nyamuk.
“Kami benar-benar melihat potensi hebat dari berbagai daerah. Semua tim tampil serius,” terangnya.
Tim-tim tangguh pun berhasil mengamankan tempat di babak 8 besar, antara lain SMAN 1 Tanjung Palas, SMAN 3 Tarakan, SMAN 2 Tarakan, dan SMKN 2 Tarakan. Ia juga menyebut pertandingan akan berlangsung Kamis malam (10/7/2025) dengan empat laga utama mulai pukul 19.00 WITA.
“Babak 8 besar ini akan menjadi titik ujian selanjutnya. Tim-tim yang lolos bukan hanya menang secara teknik, tapi juga mental,” paparnya.
Pertandingan pembuka 8 besar akan mempertemukan SMAN 1 Nunukan melawan SMAN 3 Tarakan, disusul duel SMAN 1 Tanjung Palas kontra SMAN 1 Nunukan Selatan. Selanjutnya, SMAN 2 Tarakan akan menghadapi MAN Tarakan, dan ditutup oleh laga derby antar sekolah kejuruan SMKN 2 Tarakan vs SMKN 4 Tarakan.
“Laga ini diprediksi jadi sorotan karena gaya permainan cepat dari kedua tim,” tambahnya.
Dari hasil 16 besar, beberapa laga mencuri perhatian publik seperti penampilan apik SMA Don Bosco Tarakan meski harus tersingkir oleh SMAN 2 Tarakan. Ia menegaskan tidak ada pertandingan yang mudah, karena semua peserta membawa semangat daerahnya masing-masing.
“Semangat yang ditunjukkan tim-tim tersebut memperkaya kualitas turnamen tahun ini,” sebutnya.
Terkait dukungan penonton, Abdil juga mengapresiasi kehadiran suporter yang makin ramai dan tertib. Ia menyebut, akan ada penghargaan khusus untuk suporter terbaik sebagai bentuk apresiasi.
“Kami bangga melihat para suporter hadir dengan tertib dan tetap menjaga semangat positif. Suporter SMA Don Bosco misalnya, sangat atraktif tapi tidak berlebihan,” katanya.
Babak delapan besar ini tidak hanya menjadi penentu siapa yang melaju ke semifinal, tapi juga sebagai etalase talenta muda Kalimantan Utara. Ia berharap atmosfer kompetisi ini bisa berlanjut ke ajang serupa di tingkat yang lebih tinggi nantinya.
“Ini bukan sekadar turnamen, tapi investasi masa depan olahraga futsal di daerah,” tutupnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina







