benuanta.co.id, TARAKAN – Bandara Juwata Tarakan mencatat fenomena menarik dalam pergerakan penumpang selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Dibandingkan tahun 2024, terjadi penurunan jumlah penumpang saat arus mudik, sementara arus balik justru mengalami lonjakan signifikan.
Kepala Posko Angkutan Lebaran Bandara Juwata sekaligus Kepala Bidang Keamanan Penerbangan dan Penanganan Darurat, Daverius Maarang, S.T., M.T., menyampaikan total arus mudik tahun ini menurun sekitar 9,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk arus mudik tahun ini jika dibandingkan dengan 2024 mengalami penurunan sebesar 9,2 persen,” ujarnya, Sabtu (12/4/2025).
Sebaliknya, arus balik menunjukkan tren yang sebaliknya karena adanya peningkatan. Data menunjukkan terjadi lonjakan sebesar 25,14 persen untuk arus balik dibanding tahun 2024.
“Kalau untuk arus balik malah meningkat, tercatat sekitar 25,14 persen peningkatannya,” ujarnya.
Jumlah total penumpang selama periode posko yang berlangsung dari 21 Maret hingga 7 April 2025 mencapai 25.231 orang untuk keberangkatan dan 20.535 orang untuk kedatangan.
“Puncak arus keberangkatan tercatat pada 29 Maret, sementara puncak kedatangan terjadi pada 7 April 2025,” tuturnya.
Namun jika dilihat lebih mendalam, kedatangan justru tidak mengalami peningkatan signifikan secara persentase.
“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, kedatangan atau arus balik justru cenderung stagnan dengan penurunan kecil sebesar 0,41 persen,” terangnya.
Tidak hanya kedatangan, untuk keberangkatan juga menunjukkan tren yang serupa.
“Untuk yang keberangkatan ada penurunan sebesar 11,12 persen,” imbuhnya.
Perubahan pola pergerakan penumpang ini menjadi perhatian pihak bandara. Beberapa faktor seperti preferensi moda transportasi alternatif, kondisi ekonomi, serta manajemen waktu libur kemungkinan menjadi penyebab.
“Angka-angka ini kami rekap dan pantau setiap hari selama posko berlangsung, data ini akan menjadi bahan evaluasi penting untuk penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun-tahun mendatang,” tandasnya.
Evaluasi Posko Lebaran Bandara Juwata
Posko Angkutan Lebaran 2025 di Bandara Juwata Tarakan telah berakhir pada 7 April 2025, dengan pelaksanaan yang dinilai berjalan lancar dan tanpa kendala berarti.
Kepala Posko Angkutan Lebaran Bandara Juwata sekaligus Kepala Bidang Keamanan Penerbangan dan Penanganan Darurat, Daverius Maarang, S.T., M.T., meskipun dinilai lancar, tetap terdapat beberapa insiden kecil. Namun, pihak bandara menyatakan posko telah berfungsi optimal.
“Kami buka posko sesuai ketentuan dari Kementerian Perhubungan, mulai 21 Maret sampai 7 April 2025. Semua berjalan dengan baik, tidak ada hambatan yang signifikan,” ujarnya, Sabtu (12/4/2025).
Menurutnya, keterlambatan penerbangan (delay) masih menjadi laporan terbanyak. Namun hal tersebut bukanlah sesuatu yang benar-benar menjadi kendala.
“Delay itu biasa, bahkan saat hari biasa juga sering terjadi. Bukan hanya di Tarakan, di bandara lain pun sama,” jelasnya.
Satu-satunya kejadian menonjol adalah adanya seseorang yang pingsan di masjid dekat area bandara. Setelah dilakukan pengecekan, orang tersebut tidak tercatat sebagai penumpang dalam manifest maskapai manapun.
“Kami menduga itu adalah modus. Ini jadi peringatan internal kami untuk lebih waspada ke depannya,” ungkapnya.
Daverius mengatakan, koordinasi lintas instansi menjadi kunci keberhasilan posko tahun ini. TNI dan Polri, bahkan dari Polres dan Polsek setempat, turut ambil bagian dalam pengamanan.
“Setiap malam ada dua personel yang berjaga di posko setelah jam operasional bandara selesai,” katanya.
Menurutnya, pihak bandara sangat terbantu dengan kehadiran aparat yang menjaga posko selama 24 jam.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, bukan hanya di Bandara Juwata, tapi juga di posko angkutan lebaran lain yakni di Pelabuhan Malundung dan Tengkayu,” imbuhnya.
Kegiatan pemantauan dan koordinasi yang berjalan baik ini, menjadi model pelayanan Lebaran yang akan diteruskan ke momen Nataru dan angkutan Lebaran tahun berikutnya.
“Kami akan terus meningkatkan kewaspadaan dan pelayanan, terutama pada hari-hari besar yang padat,” tutupnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli