benuanta.co.id, BULUNGAN – Bandar Udara (Bandara) Tanjung Harapan pada hari Rabu, 26 Maret 2025 cukup padat. Selain adanya penerbangan pesawat ATR-72 dari Wing Air yang sesuai jadwal Senin, Rabu dan Jumat. Tampak ada pesawat baru yang mendarat di Bandara Tanjung Harapan bernama Rimbun Air.
Setelah ditelusuri, maskapai tengah melakukan penjajakan di Provinsi Kaltara. Setelah mendarat, manajemen maskapai Rimbun Air yang ditemani oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kaltara, Amiek Mulandari yang didampingi juga oleh Kepala Dinas PUPR Perkim Kaltara, Helmi melakukan pertemuan dengan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang di kantornya.
“Usai menerima kunjungan manajemen maskapai Rimbun Air di kantor Gubernur, saya langsung melakukan tinjauan ke pesawat Rimbun Air yang mendarat di Kabupaten Bulungan,” ucapnya, Rabu 26 Maret 2025.
Tinjauan itu dilakukan dengan mengecek setiap sudut di dalam pesawat yang sedang terparkir di Bandara Tanjung Harapan. Gubernur Zainal mengatakan Rimbun Air terbang dari Bandara Halim Perdanakesuma di Jakarta menuju Bandara Tanjung Harapan.
“Ini guna melaksanakan uji coba terbang sebelum nanti dapat beroperasi seperti maskapai lainnya di Bulungan,” jelasnya.
Gubernur Kaltara pun berharap Rimbun Air dapat segera beroperasi di Kaltara, agar dapat menambah kebutuhan sarana transportasi di Kaltara.
“Rimbun Air ini salah satu maskapai yang mencoba untuk pelayanan di Kaltara termasuk penerbangan beberapa lapangan terbang perintis di Kaltara. Mudah-mudahan kehadiran mereka di Kaltara bisa membawa angin segar untuk moda transportasi udara di Kaltara,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kaltara, Idham Chalid mengatakan ketika maskapai Rimbun Air beroperasi di Kaltara maka bisa menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk digunakan dalam perjalanan keluar daerah.
“Mudah-mudahan bisa tetap dan paling tidak itu bisa membagi, karena harga tiket yang lumayan tinggi sehingga ke Tarakan dan lari ke Berau,” tutur Idham.
Dia menjelaskan jika Rimbun Air ini tengah melakukan penjajakan, ketika cocok dengan kondisi penumpang di Kaltara maka bisa melakukan pelayanan.
“Jadi ini belum resmi terbang, itu masih penjajakan,” tutupnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa