benuanta.co.id, NUNUKAN – Dalam rangka memastikan keamanan pangan, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan melakukan uji sampel terhadap 25 jenis sayuran yang dijual di pasar tradisional. Hasilnya, satu jenis sayuran, yakni tomat, ditemukan positif mengandung residu pestisida.
Pengawas Mutu Hasil Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Eka Retna Ambarwati menjelaskan, sampel diambil dari salah satu pasar yakni di Pasar Yamaker Nunukan positif mengandung residu pestisida.
“Tomat ini berasal dari Nunukan, dan tadi kami ambil sampelnya di Pasar Yamaker Nunukan setelah di tes Positif,” kata Eka Retna Ambarwati, kepada benuanta.co.id, Selasa (25/3/2025).
Pengujian dilakukan di kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dengan menggunakan alat uji yang memiliki kecepatan hasil sekitar 10 hingga 15 menit. Menurut Eka, langkah pengujian ini diambil untuk mendeteksi dini apakah ada penggunaan pestisida yang berlebihan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.
“Melihat banyaknya kasus keracunan hingga sakit perut saat mengkonsumsi sayuran yang diduga mengandung residu pestisida, kami melakukan uji sampel agar kejadian serupa dapat dicegah,” tuturnya.
Setelah penemuan hasil positif pada tomat, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan melanjutkan proses penelusuran untuk mengetahui sumber sayuran tersebut.
Langkah pertama adalah mencari tahu dari mana pelaku usaha memperoleh tomat tersebut. Setelah itu, petani yang terlibat akan didatangi untuk diberikan pendampingan.
Eka juga menegaskan, tujuan dari pendampingan ini adalah untuk memastikan para petani dapat mematuhi standar pertanian yang aman, baik dalam penggunaan pestisida maupun perlakuan terhadap tanah hingga pasca panen.
“Kami akan mengajukan petani untuk mendapatkan sertifikasi Prima setelah dilakukan pendampingan, agar mereka bisa menghasilkan produk yang lebih aman dan berkualitas,” pungkasnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan terus berkomitmen untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat, serta mencegah terjadinya keracunan akibat penggunaan pestisida yang tidak sesuai standar. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina