benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kunjungan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ke Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Kalimantan Utara (Kaltara) membahas terkait masih banyaknya kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk melalui jalur ilegal atau tidak sesuai prosedur hingga saat ini.
Menaggapi hal tersebut Plt Kepala Dinas Disnakertrans Kaltara Asnawi menyampaikan, banyak Pekerja PMI berasal dari luar Kaltara. Sedangkan PMI dari Kaltara, menurutnya sudah sesuai dengan prosedur yang ada atau secara resmi.
“PMI Kaltara sendiri itu sebenarnya minim sekali, hanya karena kita daerah perbatasan jadi lebih banyak yang dari luar seperti Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara Timur, dan lainnya. Kebetulan wilayah Kaltara menjadi jalurnya,” sebutnya, Jumat (21/3/2025).
Menurut Asnawi, maraknya PMI ilegal mengakibatkan Kaltara sering dikait-kaitkan karena menjadi daerah perbatasan yang memiliki jalur dengan Malaysia.
Hal ini menjadi catatan khusus Disnakertrans Kaltara untuk menggencarkan imbauan pada PMI.
Ia berharap para PMI yang ingin mencari pekerjaan di luar Negeri untuk memahami serta mengikuti peraturan serta prosedur yang berlaku di Indonesia.
“Bagi mereka (PMI) yang ke luar Negeri telah sesuai dengan prosedurnya dan mengikuti mekanisme nya itu aman. Artinya terdeteksi hingga tempat tujuan bekerja, mulai dari keluar Indonesia,” tuturnya.
Sejauh ini, Disnakertrans Kaltara telah melakukan upaya mengurangi PMI yang terus masuk ke Malaysia melalui jalur tikus, dengan melakukan koordinasi bersama penjaga atau aparat di perbatasan.
“Ketika mereka (PMI ilegal) dipulangkan dari Malaysia karena suatu hal, tidak mungkin kami menutup mata. Kami pasti pulangkan ke daerah asalnya,” jelasnya.
“Masyarakat Kaltara saya pikir aman saja, karena lapangan pekerjaan di Kaltara ini masih terbuka lebar. Jadi PMI dari Kaltara ini masih cukup sedikit,” tutupnya. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Nicky Saputra