benuanta.co.id, BULUNGAN – Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah mengusung visi bersama Indonesia Maju untuk Indonesia Emas 2045. Visi ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, mandiri dan sejahtera serta memastikan pembangunan yang berlanjutan untuk generasi mendatang.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan dalam pidatonya, jika visi tersebut, pemerintah menetapkan 8 misi prioritas yang disebut Astacita.
“Kemudian menjadi pedoman dalam setiap kebijakan pembangunan nasional dan acuan dalam pembangunan daerah,” ucapnya kepada benuanta.co.id, Selasa, 4 Maret 2025.
Lanjutnya, sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah, serta sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Dia mengatakan untuk pencapaian visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden tersebut, maka Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara berperan aktif mengkoordinasikan dan melaksanakan Astacita di Provinsi Kaltara.
“Dimana setiap agenda kegiatan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah,” bebernya.
Gubernur Zainal menyebutkan jika Provinsi Kaltara memiliki potensi besar untuk tumbuh terus menjadi provinsi yang maju. Serta mampu membawa masyarakatnya menuju sejahtera dengan posisinya sebagai beranda depan NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Kaltara memiliki peran strategis dalam pengembangan wilayah perbatasan, perdagangan internasional, serta ketahanan energi dan pangan nasional,” tuturnya.
Lanjutnya, potensi sumber daya alam yang melimpah termasuk energi hijau, kehutanan dan perikanan menjadi modal utama bagi Provinsi Kaltara dalam mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Oleh karena itu, memasuki periode masa jabatan tahun 2025-2030, Pemprov Kaltara mengusung visi besar, yakni terwujudnya fondasi transformasi Kalimantan Utara yang kokoh sebagai beranda depan NKRI yang maju, makmur dan berkelanjutan,” sebut Zainal.
Untuk mewujudkannya, dia dan wakilnya telah menetapkan 8 misi utama untuk menjadikan fokus kerja bersama mulai dari transformasi sosial dan ekonomi, tata kelola, kolaborasi dan inovatif. Lalu supremasi hukum hingga ketahanan sosial, budaya, dan lingkungan.
Kedelapan misi kata Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang diantaranya mewujudkan transformasi sosial dan inklusif berkeadilan, mewujudkan transformasi ekonomi daerah yang berkelanjutan, mewujudkan transformasi data kelola yang berkolaboratif dan inovatif, memantapkan supremasi hukum dan stabilitas daerah sebagai beranda depan NKRI.
Lalu memantapkan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, memantapkan pembangunan wilayah yang merata dan berkeadilan, memantapkan sarana dan prasarana berkualitas dan ramah lingkungan. Serta mewujudkan kesinambungan pembangunan Kaltara untuk mengawal Indonesia emas.
“Misi dan misi tersebut terlahir sebagai respons atas berbagai isu strategis yang menjadi peran terutama bagi Provinsi Kaltara seperti hilirisasi industri, pengembangan energi terbarukan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan tata kelola pemerintahan yang kolaboratif berbasis digital,” terangnya.
Zainal menuturkan hal tersebut adalah tantangan sekaligus peluang yang harus dikelola dengan baik dan bijak agar Kaltara dapat tumbuh menjadi provinsi yang lebih maju dan memiliki daya saing.
“Membangun Kaltara bukanlah tugas satu pihak semata. Visi, misi, program prioritas, fokus pembangunan sebaik apapun tentu tidak akan ada artinya tanpa sinergi dan kekompakan diantara kita semua,” ujarnya.
Kata dia, ini adalah kerja besar yang memerlukan sinergi antara pemerintah, DPRD, dunia usaha, akademisi dan masyarakat luas. Tidak pula memiliki arti bila tanpa adanya kolaborasi yang solid mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota.
“Perlu untuk selalu kita ingat bersama bahwa berbicara itu belum dapat dikatakan sebagai bekerja. Kita sudah bekerja jika sudah menemukan aksi nyata dengan dampak yang nyata untuk rakyat,” tutupnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli