benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan memprediksikan listrik akan menjadi salah satu penyumbang inflasi pada bulan Maret mendatang.
Kepala BPS Tarakan, Umar Riyadi menuturkan pada bulan Januari hingga Februari adanya keringanan 50 persen listrik menjadi penyumbang deflasi.
“Catatan peristiwa kami yang mempengaruhi inflasi di bulan Februari 2025 ada tarif dasar listrik ini kan masih berlaku diskon sampai dengan Februari. Ini juga akan berpengaruh ke inflasi, sama halnya pada posisi Januari kemarin,” ujarnya Selasa (25/2/2025).
Ia menuturkan, pada bulan Maret kemungkinan akan terjadi inflasi yang salah satunya disumbang oleh listrik. “Jadi kalau angka pasti kami tidak bisa mengatakan secara dini, mengingat bahwa ini belum terjadi hanya saja kembalinya tarif listrik yang kemarin diskon 50 persen ke harga standar itulah yang bisa menjadi penyumbang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan selama bulan Februari terdapat beberapa komoditas yang menjadi penyumbang inflasi seperti harga emas perhiasan, daging ayam, minyak goreng, gula pasir, bawang putih, ada tiga ikan ikan kembung ikan bandeng dan ikan layang kemudian sawi hijau, kangkung dan bayam.
Sementara beberapa komunitas yang cenderung turun meliputi bawang merah, cabai rawit, cabai merah, telur, tomat, kol kubis dan angkutan udara.
Menjelang bulan Ramadan tentu saja akan terjadi inflasi yang cukup tinggi seperti biasanya. Ia menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna mencegah inflasi seperti menyediakan stok tercukupi dan distribusi barang berjalan lancar.
“Untuk komoditas makanan minuman mudah-mudahan tercukupi karena kita berupaya membuat harganya relatif stabil,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







