benuanta.co.id, TARAKAN – Mendukung instruksi pemerintah pusat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan menggelar program pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang berulang tahun. Program ini telah disosialisasikan secara internal dan akan dilaksanakan sesuai petunjuk teknis (juknis). Namun, pelaksanaannya masih memerlukan sejumlah persiapan penting.
Kepala Dinkes Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti menyatakan pihaknya telah menerima instruksi tersebut dan melakukan sosialisasi kepada para petugas.
“Kami sudah menerima instruksi ini dan melakukan sosialisasi. Nantinya, pada tanggal 10 kami akan menyosialisasikan mekanisme pelaksanaannya kepada petugas puskesmas dan dinas kesehatan,” ujarnya, Jumat (7/2/2025)
Mekanisme pemeriksaan kesehatan ini cukup sederhana, warga yang berulang tahun hanya perlu datang langsung ke puskesmas sesuai wilayah tempat tinggal mereka.
“Langsung saja ke puskesmas, baik yang punya BPJS maupun yang tidak, semua bisa melakukan pemeriksaan gratis,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengingatkan kesiapan pelaksanaan masih memerlukan evaluasi terkait alat kesehatan, ketersediaan barang habis pakai, dan tenaga medis.
Hingga saat ini, pengiriman barang habis pakai dan reagen dari pusat belum diterima. Hal ini menjadi salah satu tantangan besar dalam memastikan program berjalan lancar.
“Kami masih menunggu kejelasan pusat terkait pengiriman barang habis pakai dan reagen dari pusat. Kami tidak ingin program ini berhenti di tengah jalan karena kehabisan stok bahan habis pakai,” katanya.
Melaksanakan program ini, Dinkes memiliki tantangan dalam memprediksi jumlah warga yang berulang tahun dan puskesmas mana yang akan menjadi tujuan mereka.
“Kami tidak tahu per hari itu berapa orang yang ulang tahun dan ke mana mereka akan datang. Sebaiknya memang datang ke puskesmas wilayah tempat tinggal, tetapi itu tidak bisa kami prediksi,” jelasnya.
Program ini berbeda dari pemeriksaan kesehatan reguler yang sudah biasa dilakukan Dinkes. Biasanya, pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan lokasi dan sasaran yang sudah ditentukan.
“Bedanya, yang ini khusus untuk ulang tahun dan waktunya tidak menentu. Kalau yang biasa, kami tentukan tempat dan sasarannya lebih jelas,” ungkap.
Sebelum program ini dijalankan kepada masyarakat banyak, Dinkes juga akan melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum program ini berjalan secara penuh. “Mungkin kami akan lakukan simulasi dulu. Tidak mungkin langsung jalan tanpa persiapan matang,” tegasnya.
Terkait pembiayaan, dr. Devi menekankan program ini seharusnya dibiayai oleh pemerintah pusat. “Kami tidak mungkin menganggarkan sendiri. Karena itu, kami juga menunggu kejelasan dari pusat mengenai pendanaan,” tutupnya. (*)
Reporter : Nurul Auliyah
Editor: Yogi Wibawa