benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan tengah mendorong program “Ayo Jalan Kaki ke Sekolah” sebagai upaya mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Tarakan, Tamrin Toha, menyampaikan program ini bertujuan untuk mendidik siswa agar lebih mandiri sekaligus menciptakan lingkungan sekolah yang lebih tertib.
“Banyak sekolah di Tarakan yang sering macet karena orang tua mengantar anak sampai ke depan gerbang sekolah. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga membahayakan siswa karena harus berjalan di jalan raya,” kata Tamrin, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, orang tua sebenarnya tetap diperbolehkan mengantar anak-anak ke sekolah, namun dengan batas tertentu.
“Kami tidak melarang orang tua untuk mengantar, tapi ya jangan sampai masuk ke area sekolah. Berjarak sedikit, biarkan anak-anak berjalan sendiri dari titik tertentu,” tegasnya.
Program ini, lanjut Tamrin, juga diharapkan dapat memberikan pelajaran berharga bagi siswa tentang pentingnya kemandirian dan tanggung jawab.
“Dengan berjalan kaki, anak-anak bisa belajar mandiri dan lebih memahami arti tanggung jawab terhadap diri sendiri. Selain itu, ini juga bisa menjadi aktivitas fisik yang menyehatkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kemacetan di sekitar sekolah tidak hanya merepotkan siswa dan guru, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
“Kondisi ini sering mengakibatkan keluhan dari masyarakat. Padahal, solusi sederhana seperti membiasakan anak-anak berjalan kaki sebenarnya bisa membantu mengurangi masalah tersebut,” ungkap Tamrin.
Selain mengurangi kemacetan, program ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman.
“Jika area depan sekolah tidak dipenuhi kendaraan, maka risiko kecelakaan atau insiden lain dapat diminimalkan,” tambahnya.
Disdik Tarakan juga akan melakukan sosialisasi terkait program ini kepada orang tua siswa. Tamrin berharap masyarakat dapat mendukung upaya ini demi kebaikan bersama.
“Kami akan terus mengedukasi orang tua tentang pentingnya program ini. Dengan dukungan semua pihak, saya yakin ini bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Ke depan, Disdik juga berencana menjadikan program ini sebagai budaya baru di kalangan siswa. “Ini bukan hanya soal mengatasi kemacetan, tapi juga menciptakan kebiasaan baik yang akan bermanfaat untuk anak-anak kita di masa depan,” tutupnya. (*)
Reporter : Nurul Auliyah
Editor: Yogi Wibawa