Pengetasan Kemiskinan Ekstrem jadi Fokus Pemprov di Tahun 2025

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Di tahun 2025 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) bakal menjadikan penuntasan kemiskinan ekstrem dan daerah tertinggal ekstrem, sebagai salah satu program prioritas yang akan dikerjakan.

Menurut Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang penuntasan kedua program itu selalu menjadi prioritas di setiap tahunnya. Hanya saja untuk di tahun 2025 ini, dirinya ingin kedua program itu dapat dijalankan lebih maksimal lagi.

“Setiap tahun penuntasan kemiskinan ekstrem dan pembangunan desa tertinggal selalu kita prioritaskan dan kita upayakan berjalan maksimal. Makanya di tahun ini saya ingin mengenjot kedua program itu dengan menjalankan beberapa program pendukungnya,” kata Gubernur Zainal, Selasa (7/1/2025).

Baca Juga :  Antisipasi Kecelakaan Laut, Nelayan Diimbau Pakai Baju Pelampung saat Beraktivitas

Program pendukung yang dimaksud yaitu menjalankan program penuntasan jalan kawasan kumuh, program pembangunan desa, program kebutuhan jaringan, program bantuan sambungan listrik dan lainnya.

“Jika dilihat semua program-program itu selalu kita jalankan disetiap tahunnya dan bahkan jumlah realisasinya selalu bertambah, termasuk di tahun lalu. Makanya melalui perencanaan yang matang kita akan mengupayakan peningkatan realisasinya di tahun 2025, karena hal ini akan menjadi fokus utama kita dalam membangun wilayah perbatasan,” terangnya.

Baca Juga :  Semenisasi Jalan Kawasan Kumuh Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kaltara, Edy Suharto menerangkan selama beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam pembangunan desa-desa yang ada di Kaltara.

Diketahui, saat ini status desa yang sangat tertinggal sudah tidak ada lagi di Kaltara, bahkan peningkatan desa dengan status di atasnya juga terjadi di beberapa desa lainnya.

Baca Juga :  Dorong Produksi Padi Lokal, DPKP Kaltara Sebut Butuh 80 Ribu Ton per Tahun

“Jadi, yang dulunya status desa sangat tertinggal sudah tidak ada karena statusnya sudah naik seiring pembangunannya. Bahkan desa dengan status berkembang juga naik menjadi desa maju, dan desa dengan status maju juga ada yang naik tingkat menjadi status sangat maju,” pungkasnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *