benuanta.co.id, BERAU – Kabupaten Berau merupakan daerah yang strategis dan memiliki banyak potensi kegiatan investasi. Namun selama ini kegiatan promosi penanaman modal masih dianggap belum maksimal, sehingga menyebabkan gairah investasi di daerah belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Hal itu disampaikan langsung Wakil Bupati Berau, Gamalis saat membuka kegiatan Ekspose dan Diseminasi Promosi Potensi dan Peluang Investasi Daerah Kabupaten Berau, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Bumi Segah, Senin (29/7/2024) kemarin.
Disampaikannya, dalam rangka meningkatkan investasi itu, optimalisasi pengelolaan data dan sistem informasi penanaman modal melalui kegiatan Ekspose dan Diseminasi Promosi Potensi dan Peluang Investasi Daerah Kabupaten Berau sangat perlu dilakukan.
“Tentu sebagai panduan kita untuk bergerak mendorong pertumbuhan investasi. Sehingga saya kira hal ini perlu menjadi salah satu perhatian kita bersama seiring dengan penetapan Kalimantan Timur sebagai IKN. Karena menjadi peluang yang sangat baik untuk Kabupaten Berau dalam meningkatkan investasi,” ucapnya, Selasa (30/7/2024).
Disamping optimalisasi pengelolaan data dan sistem informasi penanaman modal, kata dia masalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) juga harus diselesaikan.
Mengingat tapal batas wilayah dengan segala isi yang terkandung di dalamnya merupakan salah satu potensi besar dalam menumbuhkan investasi di daerah.
“Kita hari ini masih memiliki batas yang bermasalah itu dengan Kutai Timur. Kalau dengan Bulungan sudah selesai beberapa tahun lalu. Dan Kutai Timur tahun lalu kalau tidak salah, sudah diserahkan ke pihak Kemendagri untuk diselesaikan karena diambil alih oleh mereka,” imbuhnya.
“Diserahkan ke Kemendagri karena tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau. Kalau antarkampung sebagian masih berjalan, ada yang belum, ada yang sudah selesai,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Berau, Nanang Bakran mengaku RTRW menjadi tantangan terbesar yang patut dituntaskan seiring dengan pembicaraan terkait investasi.
“RTRW kita harus dibenahi secara tuntas. Karena dari MCP KPK saja kita selalu nol. Dan itu mempengaruhi kita di Kabupaten Berau. Bobot penilaiannya besar dari semuanya, sekitar 25 persen,” imbuhnya.
Tak hanya terkait RTRW, sambung Nanang, pembicaraan terkait investasi juga sebenarnya sudah harus dibicarakan sejak awal. Mengingat hal itu sangat penting bagi Kabupaten Berau untuk melangkah ke depan.
“Kalau dulu masalah RTRW ini tidak terlalu penting, saat ini justru sangat sensitif karena masalah batas wilayah misalnya antarkampung juga berkaitan dengan isi potensi apa di dalamnya. Jadi semua hal itu memang perlu kita benahi,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli