benuanta.co.id, TARAKAN – Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V Tanjung Selor menargetkan pembangunan beberapa embung untuk menyokong kebutuhan air di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala BWS Kalimantan V Tanjung Selor, Mustafa menjelaskan, kebutuhan air di Kaltara masih mengandalkan sumber air baku dari air permukaan. Namun, masih belum layak digunakan untuk konsumsi lantaran terdapat beberapa embung yang tercemar ringan hingga berat.
“Kalau di Tarakan itu ada beberapa embung, jadi memang menampung air hujan. Embung di Tarakan seluruhnya sudah berjalan dengan baik karena kita sudah pasang menggunakan transfusi pipa dari rawa ke IPA,” jelasnya, Senin (13/5/2024).
Ia menilai, perlu adanya penambahan embung terutama di Nunukan yang sering krisis air. Namun, masih terdapat permasalahan yang terletak pada pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pendirian embung.
Pihaknya telah mewacanakan terdapat 2 rencana pembangunan embung nantinya, yakni embung Lapri di Kecamatan Sebatik Utara dan Embung Sungai Limau di Kecamatan Nunukan Selatan.
“Tapi masih koordinasi dengan Pemda karena lahannya belum bebas kan,” imbuhnya.
Untuk wacana ini, pihaknya juga telah melakukan studi penelitian untuk pompa air dangkal sebanyak 16 lokasi di Nunukan. Hasilnya, 7 di antaranya memenuhi syarat sisanya tidak lantaran dipenuhi lumpur.
“Nanti anggaran termasuk disitu, kita ada datanya. Nanti bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah, bisa dimanfaatkan untuk irigasi dan air minum,” tambah Mustafa.
Sementara itu, pihaknya juga merencanakan pembangunan sebanyak 8 embung di Kota Tarakan. Saat ini masih dalam tahap pengusulan untuk desain. Nantinya, 8 embung tersebut juga dibangun mendekati mata air.
Pemetaannya, nantinya di wilayah Binalatung akan terdapat Embung Binalatung 1 dan 2 dengan kapasitas 150 liter per detik.
“Masih mengandalkan hujan juga, cuma kan menampung air hujan supaya tidak langsung ke laut airnya. Kita mau desain dulu,” tuturnya.
Mustafa menambahkan, untuk kabupaten kota juga turut diwacanakan untuk pembangunan embung tambahan. Mengingat kondisi air di Kaltara dinilai surplus. Disinggung soal anggaran sendiri, pihaknya melihat kembali status lahan yang akan dibangun embung. Jika dirasa tak ada masalah maka anggaran akan segera diusulkan.
“Seperti di Nunukan itu di wilayah Sebatik lahannya, inikan ada 80 hektar, ada 25 hektare yang sudah dimanfaatkan kemudian tinggal 55 hektare belum bebas. Di sana juga kapasitasnya bisa 150 liter per detik apalagi daerah perbatasan,” pungkas Mustafa.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli