Tarakan – Upaya mengamankan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) jelang Pilkada di Kaltara, Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara menggelar Operasi Mantap Praja 2024. Pola pengamanan ini nantinya akan disesuaikan dengan data keamanan data pada tahapan Pilkada sebelumnya.
Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya melalui Kabid Humas, Kombes Pol Budi Rachmat mengungkapkan selama pemetaan pola pengamanan nantinya akan ditemukan permasalahan yang menonjol untuk diantisipasi kembali di Pilkada 2024.
“Nanti kita akan konsepkan operasi sesuai dengan penyakitnya apa. Kalau hoaks ini kan biasanya jelang Pemilu ini terbagi dua, yaitu black campaign dan negatif campaign,” ungkapnya.
Sejak tahapan Pilkada lalu, pihaknya telah rutin menggelar patroli siber untuk mendeteksi media sosial dengan indikasi black campaign dan negatif campaign. Ditegaskan Kabid Humas, dalam hal ini media turut berperan sebagai kontrol informasi.
“Media itu (yang melakukan kampanye) juga harus terdaftar di KPU. Ada juga pembatasan akun, kita harapkan semua media itu juga tahu batasan dalam menyiarkan informasi,” lanjutnya.
Adapun nantinya jika terdapat akun yang nekat menyebarkan pemberitaan hoax terdapat unsur pidana yang ada diproses oleh Bawaslu, Kepolisian dan Kejaksaan. Meski sebelum dipidana terdapat proses klarifikasi dari pemilik akun.
Sejauh ini, di Kaltara sendiri pemberitaan hoaks masih dapat dikendalikan. Terlebih, Kaltara menyandang predikat Pemilu teraman pada 2019 lalu.
“Lalu 2024 kemarin yang pilpres cenderung aman, tapi ini kan agak berbeda karena Pilkada berbarengan semuanya baik Pilgub, Pilbup dan Pilwali. Pasti potensi kerawanan nya juga berbeda,” ujarnya.
Dalam menyongsong Pilkada, pihaknya melibatkan seluruh unsur pengamanan baik dari TNI juga masyarakat. Pihaknya sebagai alat pengamanan memastikan tahapan Pilkada di Kaltara harus berjalan lancar seperti Pemilu yang sudah berlalu.
“Kalau suasana tidak kondusif semuanya akan rugi, apalagi saat ini kita rutin patroli siber ada mesin dan tim khusus untuk pendeteksi akun-akun yang masih menyebarkan black campaign,” pungkas perwira melati tiga tersebut.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli