San Francisco – Gubernur Kalimantan Utara, Dr (HC) H Zainal A Paliwang, M Hum melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Ferry Ferdinad Bohoh menghadiri undangan KJRI San Francisco pada kegiatan Pameran Wisata Internasional/Bay Area Travel and Adventure Show 2024.
Dalam sambutan Gubernur yang disampaikan Ferry, dikatakan bahwa Kaltara memiliki potensi dan peluang yang besar di berbagai sektor, khususnya pada tiga hal yaitu perdagangan (trade), pariwisata (tourism) dan investasi (investment).
Sebagai daerah yang tergolong baru dan terletak di perbatasan tiga negara yakni Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam Kaltara memiliki letak geografis yang sangat strategis yang didukung pula oleh alur laut kepulauan indonesia 2 (ALKI II) di kawasan pasifik. Hal ini menjadikan Kaltara pusat pengembangan ekonomi baru ASEAN dengan dibangunnya kawasan industri hijau terbesar di dunia seluas 30.000 Ha.
Kaltara sedang menuju hilirisasi untuk menjadi provinsi maju dalam waktu 5 – 10 tahun ke depan. Tahun 2024 kita sudah mulai pengoperasian/produksi pabrik bubur kertas berorientasi ekspor, 2025 kita juga akan mulai produksi aluminium ingot (batangan) dengan jumlah 500.000 ton pada tahap awal. Dan selanjutnya kita akan masuk pada pengembangan produk petrochemical dengan kapasitas yang sangat besar nantinya, terang Ferry.
Pengembangan hilirisasi ini akan menciptakan peluang ekonomi hijau besar bagi Indonesia dengan beberapa negara di pasifik, salah satunya Amerika Serikat. “Saya juga melaporkan bahwa progres investasi Kaltara terus meningkat sejak 2021 dari 5,7 T menjadi 27,02 T pada 2023 lalu”, tegasnya.
Disisi pariwisata, Kaltara juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan melalui kerjasama atau investasi dengan Amerika Serikat, salah satu potensi itu adalah ekowisata yang dimiliki Kaltara pada Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) yang merupakan Heart of Borneo dengan luas mencapai 1,3 juta Ha di kabupaten Bulungan, Malinau dan Nunukan.
Selain itu, untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) kita juga menawarkan calender of event pesta budaya IRAU yang diselenggarakan setiap tahun di seluruh kab/kota yang ada di Kaltara, ujarnya.
Ia menambahkan muara dari trade and tourism itu nantinya adalah pada investment. Ketiga sektor ini akan saling berkaitan satu sama lain, jadi tidak bisa dipisahkan.
Untuk peluang investasi sendiri saat ini, kami sudah menyiapkan lebih dari 17 investment project ready to offfer (IPRO). Ini juga kami tawarkan dalam kunjungan tersebut. “kami harapkan bantuan KJRI San Francisco untuk dapat mempromosikan serta mensosialisasikan kepada para pengusaha yang ada di Amerika Serikat”, ungkapnya.
Dalam kunjungan ini, kami sangat optimalkan untuk belajar dan mempromosikan Kaltara secara komprehensif dan tepat sasaran. Kami berkesempatan untuk melihat langsung dan belajar di pusat kawasan pengembangan IT dan industri manufaktur Amerika Serikat di Silicon Valley, Santa Clara. Disitu ada kantor pusat Meta (Facebook), Google, Intel, Microsoft, Apple dan banyak lainnya.
Beberapa hasil dari kunjungan ini adalah akan ada peningkatan kerjasama Kaltara dengan Jepang di bidang sejarah budaya saat perang dunia II lalu, hasil pertemuan dengan konsul Jepang untuk San Francisco di Pier 39. Kemudian ada peluang kerjasama perdagangan untuk ekspor komoditi Kakao dan Kopi Malinau sesuai hasil diskusi kita dengan bapak konsul jenderal, Prasetyo Hadi di Wisma Indonesia San Francisco, tutupnya.
Untuk diketahui, dalam kunjungan ke San Francisco selain Pemerintah Provinsi Kaltara, juga turut hadir bersama rombongan Bupati Malinau.(*)