benuanta.co.id, TARAKAN – Tim Gabungan pencarian korban pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE masih bergantung pada kondisi cuaca disekitar Desa Binuang. Hal ini terjadi lantaran kondisi geografis di titik jatuhnya pesawat merupakan dataran tinggi.
Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, prakiraan cuaca sejak pagi hingga siang hari ini secara umum berawan di wilayah perairan. Sementara untuk jarak pandang masih di bawah 1.000 meter.
“Mulai dari jam 00.00 WITA, kemudian jam 09.00 WITA sudah mulai membaik jarak pandang di atas 1.000 meter. Kemudian jam 11.00 WITA sudah 2.500 meter, lalu Tim Gabungan saat ini sudah mulai bergerak ke TKP,” katanya, Sabtu (10/3/2024).
Khilmi melanjutkan, memasuki sore hari diperkirakan wilayah Krayan Tengah dan Selatan akan terjadi hujan ringan. Namun, tidak disertai dengan potensi hujan dengan skala yang lebat disertai kilat dan petir.
“Karena tidak berpotensi tumbuh awan cumulonimbus. Jadi hanya awan comulus biasa, potensinya hujan ringan biasa,” lanjutnya.
Dalam kurun empat hari terakhir, dijelaskannya tak terdapat potensi cuaca yang signifikan. Menurutnya, saat ini kondisi cuaca tak akan menyulitkan Tim Gabungan dalam melakukan operasi SAR. Tetapi, pihaknya akan terus melakukan pemantauan perkembangan pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Krayan.
Prediksi hujan ringan ini, ditegaskanya tak terlalu signifikan disertai dengan kabut.
“Meski dataran tinggi tapi kabut tidak ada hubungannya dengan hujan. Tapi karakteristik wilayah dataran tinggi itu saat sore hari hingga pagi selalu berkabut,” pungkas Khilmi.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli