benuanta.co.id, TARAKAN – Kenaikan harga beras dipengaruhi kekosongan stok beras di sejumlah gudang distributor Kota Tarakan. Hal itupun tak ditampik pemilik distributor beras.
Pemilik Gudang Binajaya Tarakan, Yonathan mengakui hingga hari ini harga beras masih terpantau tinggi. Meski mendatangkan stok beras, namun jumlah beras belum dapat memenuhi kebutuhan pasar.
“Ini stok baru datang cuman kalau harga masih mahal. Per karung kemasan 20 kg itu sekitar Rp 320 ribu. Ini yang premium merk Nusantara,” ungkapnya.
Lanjutnya, saat kapal kedua datang maka akan dipastikan harga beras akan mulai turun meskipun tidak signifikan. Dikatakan Yonathan, penurunan harga beras kemungkinan hanya berkisar Rp 5 ribu. Ia mengakui beras yang ia pasok didatangkan dari Surabaya, saat ini beras paling mahal dijualkan saat ini Rp 440 ribu untuk ukuran 25 kg.
“Kalau yang beras termurah ada merk Telur Mas harganya sekarang Rp 320 ribuan satu karung 20 kilogram. Sudah lama naiknya hampir satu bulan. Kalau di gudang sini yang dijual empat merk. Ada Nusantara, Telur Mas, Kura-Kura dan Black Gold,” ungkapnya.
Hingga saat ini hanya tersisa 25 stok beras yang ia miliki dan hanya akan bertahan kurang selama seminggu saja. Meski demikian, kenaikan harga beras tidak mempengaruhi penjualan dan permintaan masih stabil.
“Kadang datang nunggu satu atau dua hari baru dibongkar, ya dampaknya kan nda ada barang. Dampaknya masyarakat teriak. Ini yang barang baru datang pakai kapal Varison merek Nusantara dan Telur Mas. Nanti kalau yang kedua datang, bisa turun Rp5 ribuan atau Rp3 ribuan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Nicky Saputra