benuanta.co.id, TARAKAN – H+1 pasca pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) di Kota Tarakan, hari ini memasuki proses pendistribusian kotak surat suara menuju kelurahan dan kecamatan.
Ketua Bawaslu Kota Tarakan, Riswan, membenarkan saat ini merupakan tahap pendistribusian dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) yang ada di TPS masih sibuk mengawal surat suara dari TPS ke kelurahan.
Tak hanya itu, perhitungan suara akan tetap dipantau oleh pengawas di tingkat kelurahan, desa dan kecamatan. Ia membeberkan ada juga laporan TPS yang belum selesai karena pada hari pencoblosan sempat tertunda. Hal tersebut dikarenakan TPS mengalami kekurangan surat suara.
“Akhirnya, ditunda lama dan sambil menunggu TPS yang sudah selesai untuk kelebihan surat suara itu di TPS lain untuk mencari dan menyisir. Makanya prosesnya agak lama. Jadi wajar saja, apalagi manusia butuh istirahat, kasian KPPS itu,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id, terdapat salah satu TPS yang belum selesai mengantarkan kotak surat suara ke kelurahan terpantau hingga pukul 10.00 WITA pagi tadi. TPS tersebut ialah TPS 10 Kelurahan Karang Anyar Kota Tarakan.
Dikatakan Ketua KPPS TPS 10 Kelurahan Karang Anyar, di RT 3, Aleksander, terdapat banyak warga warga alhasil TPS dibagi menjadi dua. “Ini menyebabkan proses penghitungan surat suara lambat dan faktor kelelahan dan kami baru selesai proses penghitungan surat suara pagi tadi sekitar pukul 06.00 WITA,” ungkapnya.
Selain itu, kendala lain yang menjadi faktor terjadinya keterlambatan yaitu menunggu surat salinan. “Printer yang kami sewa ini kan pada teman kami ketua TPS 9. Kebetulan beliau satu RT ini dan menawarkan kami printer jadi daripada cari jauh-jauh,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat pagi akan digunakan, hasilnya tidak baik seperti hasil fotokopi dan tidak berwarna. “Itu salinan semua untuk saksi dan lain. Total DPT kami 285 RT 3,” pungkasnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli