benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pendistribusian logistik pemilu di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggunakan seluruh jenis moda transportasi, baik jalur darat, perairan dan udara.
Hal ini dipengaruhi kondisi geografis sejumlah wilayah yang ada di Kaltara. Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kaltara Rustam Akif mengatakan, pihaknya mengalami sedikit kendala dalam melakukan pengawasan pendistribusian logistik melalui transportasi udara.
Rustam sapaannya menjelaskan, petugas dari Bawaslu terkadang tidak bisa melakukan pengawasan melekat dalam proses pendistribusian. Keadaan ini disebabkan terbatasnya jumlah daya tampung dari armada pengangkut yang digunakan.
“Terkadang kami juga tidak dapat seat (tempat duduk) ketika distribusi logistik melalui transportasi udara,” sebutnya, Senin (12/2/2024).
Sehingga Bawaslu Kaltara menggunakan skema pengawasan port to port. Yakni dengan mengawal proses pendistribusian di titik keberangkatan dan kedatangan armada pesawat.
“Mau tidak mau kita pengawasannya sampai di bandara keberangkatan saja, kemudian dilanjutkan dari rekan-rekan Panwaslu kecamatan di bandara tujuan, port to port jadinya,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, pendistribusian logistik pemilu melalui jalur udara salah satunya ke Krayan, Kabupaten Nunukan. Pendistribusian menggunakan pesawat CASA milik TNI Angkatan Udara (AU).
Logistik pemilu yang didistribusikan melalui jalur udara untuk ke 5 Kecamatan yang ada di daerah Krayan, yaitu Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan Barat , Kecamatan Krayan Timur, Kecamatan Krayan Tengah dan Kecamatan Krayan Selatan.
Pendistribusian dilaksanakan secara bertahap dikarenakan pesawat CASA hanya melakukan 2 kali penerbangan per hari. Dalam sekali penerbangan, pesawat CASA milik TNI AU C-212/A-2115 dapat memuat sebanyak 1,5 ton. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli