benuanta.co.id, TARAKAN – Walaupun Kota Tarakan diguyur hujan deras, tak menyurutkan semangat warga Tionghoa menyambut Tahun Baru Imlek dengan ritual barongsai.
Terkait hal tersebut, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu, Koko Ayi Diyanto mengatakan hujan memang tidak melambangkan rezeki tetapi melambangkan ketenangan agar masyarakat tidak risau dengan keadaan ekonomi tahun ini.
“Berkah untuk warga tionghoa (hujan). Tadi siang di tanjung selor hujan. Tarakan juga ada gerimis habis itu panas sekali, malam hujan untuk menyejukkan warga Tionghoa dan Tarakan,” ujar, koko Ayi, Jumat (9/2/2024).
Meski cuaca yang tidak mendukung, Kelenteng Toa Pek Kong yang berlokasi di Markoni Kelurahan Pamusian Kota Tarakan dipadati oleh masyarakat Tionghoa yang mulai pukul 2 sudah mengadakan sembayang hingga malam puncak Tahun Baru Imlek pada pukul 12.00 malam.
“Banyak (masyarakat Tionghoa) tahun ini memang tidak ada larangan covid juga masyarakat agak bebas sedikit,” imbuhnya.
Dikatakan Koko Ayi, sambil menunggu puncak Tahun Baru Imlek, diadakan ritual barongsai. “Imlek sama barongsai ini selalu melekat karena barongsai ini ada acara mereka selalu menghibur masyarakat Tionghoa,” ungkapnya.
“Nah jam 9 malam ini kita adakan ritual barongsai yang terdiri dari 6 kepala singa menyambut tahun baru ini,” tambahnya.
Disinggung mengenai tema yang diangkat pada tahun ini yaitu Menyambut Imlek dan menyukseskan pemilu 2024. “Semoga masyarakat damai, tentram dan sejahtera selalu,” tutupnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli