benuanta.co.id, TARAKAN – Menekan fenomena kenaikan harga cabai menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk menekan lonjakan harga cabai yang meresahkan masyarakat.
Kepala Dinas (Kadis) DPKP Kaltara, Heri Rudiyono mengungkapkan pihaknya telah melakukan pembagian bibit kepada kelompok wanita tani (KWT). Pada 2024 ia juga sudah memprogramkan penanaman cabai untuk seluruh kabupaten dan kota di Kaltara.
“Bantuan bibit yang menyasar ke KWT. Tahun ini juga sudah kita gelontorkan di 5 kabupaten dan kota. Satu kabupaten ada sekitar 11 KWT yang menerima bantuan tahun 2023. Bantuan bibit cabai ada sekitar 12 bungkus,” ungkap , Heri Rudiyono beberapa waktu lalu
Terpisah, Ketua KWT Rumah Mandiri Kota Tarakan, Sutina mengungkapkan lahan cabai yang pihaknya miliki seluas 6 hektar dan hanya ditanami sekitar satu hektar saja. Ia juga membenarkan adanya bantuan bibit cabai dari DPKP Kaltara kepada TKW yang saat ini ia pimpin.
“Dari semua komoditi yang ditanam memang cabe yang memiliki untung yang banyak. Satu hektar bisa dapat kurang lebih 2 ton. Panennya 3 kali seminggu. Setengah hektar kurang lebih 1 ton,” ungkapnya.
Lanjutnya, harga cabai sekarang harganya sangat tinggi sudah pasti memberikan kesejahteraan kepada para petani cabai. Namun, dibandingkan harga cabai yang diimpor dari luar daerah, harga cabai petani lokal lebih sedikit murah dan bisa menekan harga cabai yang melonjak tinggi.
“Harapannya pemerintah bisa stay untuk memperhatikan petaninya itu sendiri. Karena petani itu sendiri ingin diarahkan dan diprioritaskan agar meningkat hasilnya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Nicky Saputra