benuanta.co.id, Bulungan – Tidak hanya realiasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dipaparkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Selor. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Tanjung Selor yang dibawahi oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung Redeb juga memaparkan realisasi pendapatan dan penerimaan negara berupa pajak.
Kepala KP2KP Tanjung Selor, Ary Maftuchan mengatakan penerimaan dari pajak per Oktober 2023 yang ditanganinya cukup pesat. Target pajak di Kaltara sebesar Rp 2,15 triliun dan penerimaan brutonya sebesar Rp 2,07 triliun sehingga persentasenya sebesar 96,44 persen.
“Akan tetapi secara persentase pertumbuhan brutonya kita minus 2,29 persen. Lalu restitusi di Kaltara itu Rp 186,19 miliar, sehingga penerimaan secara netto mencapai Rp 1,88 triliun,” sebut Ary.
Sehingga persentase capaian netto, lanjut Ary, terhadap target yakni 87,78 persen dan persentase pertumbuhan netto minus 6,46 persen. Selanjutnya penerimaan pajak di Kabupaten Bulungan memiliki target sebesar Rp 637,34 miliar dan penerimaan brutonya Rp 656,72 miliar sehingga persentasenya sebesar 103,04 persen.
“Persentase pertumbuhan brutonya 21,14 persen, restitusinya Rp 52,48 miliar dan penerimaan netto sebesar Rp 604,23 miliar sehingga persentase dari target sebesar 94,81 persen dan persentase pertumbuhan netto sebesar 12,14 persen,” paparnya.
Lalu di Kabupaten Malinau memiliki target Rp 227,94 miliar dan penerimaan bruto sebesar Rp 202,63 miliar. Persentase capaian bruto terhadap target sebesar 88,89 persen, persentase pertumbuhan bruto sebesar 14,31 persen.
“Restitusinya sebesar Rp 26,52 miliar, penerimaan bruto sebesar Rp 176,10 miliar. Persentase capaian netto terhadap target sebesar 77,26 persen dan persentase pertumbuhan netto sebesar Rp 6,68 persen,” tuturnya.
Ary menjabarkan perbandingan penerimaan pajak secara year on year (YoY) 2023 dan 2022, penerimaan bruto sampai Oktober 2023 sebesar Rp 859,35 miliar dan penerimaan bruto sampai Oktober 2022 sebesar Rp 719,40 miliar pertumbuhannya sebesar 19,45 persen.
“Restitusinya di Oktober 2023 sebesar Rp 79,01 miliar dan Oktober 2022 sebesar Rp 15,51 miliar pertumbuhan mencapai 409,16 persen,” ucapnya.
Kemudian untuk penerimaan netto sampai Oktober 2023 sebesar Rp 780,34 miliar dan Oktober 2022 sebesar Rp 703,89 miliar sehingga pertumbuhannya mencapai 10,86 persen. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Nicky Saputra