Mantan Wawali Tarakan Bantah Teror ‘Hanguskan’ Pesisir Didalangi Pemerintah

benuanta.co.id, TARAKAN – Teror dugaan percobaan pembakaran di wilayah pesisir memantik suara salah satu tokoh masyarakat Kota Tarakan sekaligus mantan wakil walikota (Wawali) Tarakan era 2004-2009, Thamrin AD.

Thamrin menungkapkan, selama ia bermukim di wilayah Beringin, setidaknya ada 10 kejadian kebakaran yang melanda wilayah Beringin 1 hingga Beringin 4.

“Kejadian kebakaran hampir terjadi tiap tahun, jika kurang waspada pasti akan terjadi lagi,” ucap Thamrin yang sudah 60 tahun bermukim di Beringin.

Guna memperketat penjagaan di wilayahnya, mantan Wawali Tarakan ini mengerahkan sejumlah masyarakat untuk berjaga malam di tiap-tiap pos ronda dengan dilengkapi alat komunikasi genggam yaitu Handy talkie (HT).

Thamrin berpendapat jika peristiwa kebakaran kerap terjadi di bulan September. Hal tersebut berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI beberapa tahun silam. Di mana aktivitas tersebut sengaja dilakukan guna menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ia menambahkan kejadian tersebut kerap terjadi pada bulan September, jika mulai memasuki bulan Oktober diperkirakan kejadian tersebut akan usai.

“Jadi dia mereka ditarget untuk membikin kacau negara,” ujar mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Selor itu.

Ia mengungkapkan, ada banyak modus yang dilakukan pelaku. Di antaranya membakar kayu di bawah kolong rumah warga maupun menyamar menjadi teknisi listrik di siang hari. Ia menambahkan jika kegiatan tersebut dilakukan oleh salah satu golongan yang tak ingin bangsa ini damai dan aman.

“Ya disengajanya lah, dia bikin resah masyarakat saja sehingga stabilitas politik maupun ekonomi menjadi terganggu. Sehingga, dengan keadaan tersebut menyebabkan masyarakat menjadi marah ke pemerintah,” imbuhnya.

Ihwal isu pengembangan kawasan daerah pesisir, ia membantah jika pemerintah yang mendalangi kejadian tersebut.

“Oh salah itu, itu tidak benar. Pemerintah tidak mau menyusahkan rakyatnya. Perlu diingat, ada banyak dana yang dikeluarkan untuk membiayai masyarakat nantinya,” tegasnya.

Thamrin menuturkan, teror pencobaan pembakaran di belakang BRI akibat disengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, pelaku saat dikepung oleh warga dapat melarikan diri.

Ia mengungkapkan, selama kejadian kebakaran di kawasan Beringin pelaku pembakaran tidak pernah tertangkap. Thamrin juga kerap berpesan kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir dengan kejadian tersebut lantaran pihaknya rutin berkoordinasi dengan pihak keamanan.

“Kalian tidak perlu resah, kalian pun perlu makan. Jangan sampai dengan kejadian tersebut kalian menjadi terganggu. Bagi nelayan yang ingin turun melaut tidak perlu khawatir jika istrinya ditinggal karena ada banyak warga maupun petugas keamanan yang berjaga,” ungkapnya.

Sebagai mantan kepala seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri Tarakan, ia juga diwajibkan menguasai Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan Nasional (IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS). Menurutnya yang berpotensi mengancam Kota Tarakan salah satunya kebakaran. Hal tersebut dinilai dapat menimbulkan trauma dan meresahkan masyarakat.

Ia menilai jika pelaku diduga menerima penugasan untuk melakukan teror dengan imbalan. Dari tahun ke tahun, diduga pelaku merupakan orang yang sama dengan motif yang sama pula. (*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *