benuanta.co.id, BERAU – Antisipasi terjadinya kekerasan guru kepada pelajar atau murid maupun sebaliknya di sekolah mulai tingkat TK hingga SMA SMK sederajat.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, Rabiatul Islamiah mengatakan sudah membentuk pusat pembelajaran keluarga (Puspaga).
“Jadi mereka goes to school untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan moral anak terhadap guru bagaimana,” ungkapnya Senin (11/9/2023).
Termasuk penanganan kekerasan perempuan dan anak berada pada naungan tim Puspaga DPPKBP3A Kabupaten Berau.
“Jadi Alhamdulillah sudah berjalan dan masih berproses menuju 100 persen berhasil tersosialisasi ke sekolah-sekolah di Berau,” ujarnya.
Pihaknya pun mengungkapkan sosialisasi Puspaga dari DPPKBP3A Kabupaten Berau tidak bisa bergerak sendiri ke sekolah-sekolah.
“Kami juga mengajak ibu rumah tangga, pihak sekolah dan lingkungan harus membuat yang sama. Supaya anak-anak ini tumbuh dengan sikap dewasa kita harapkan,” bebernya.
Selain itu, Rabiatul pun berharap tidak ada kasus kekerasan guru terhadap pelajar atau sebaliknya di sekolah.
“Mudah-mudahan jangan sampai terjadi,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Berau Ambo Saka menambahkan telah koordinasi dengan seluruh kepala sekolah.
“Kita sudah membuat himbauan dan masukan dan kita selalu melakukan antisipasi lewat pengawasan, lewat penilik sekolah untuk menghindari hal-hal yang tidak kita harapkan,” imbuhnya.
Ia mewanti-wanti bila kekerasan guru terhadap pelajar benar terjadi maka penyebabnya adalah karena faktor lingkungan.
“Kemudian manusianya. Dan situasionalnya tadi ada yang tidak memungkinkan terjadi, oleh sebab itu harapan kita hal-hal seperti ini tidak terjadi dan sebisa mungkin harus segera terminimalisir,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli