Ojol Ini Bikin Pengakuan Mengejutkan soal Mendiang Nabila Putri

benuanta.co.id, TARAKAN – Kematian seorang wanita bernama Nabila Putri alias Aput warga Sukabumi di dalam kamar indekos Kampung Satu masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Terbaru pengakuan seorang ojek online sering melihat korban bersama seorang pria. Pria tersebut kerap mengeluhkan kepribadian Aput yang kerap memaksa. Hal itu disampaikan pria yang tak dikenal itu kepada si ojol.

Sabeni (44) berprofesi sebagai ojol menjelaskan, jika ia mendengar kabar kepergian customer (cs) offlinenya atau pelanggan di luar aplikasi pada Sabtu (26/8/2023) pukul 21.00 WITA. Sebelumnya ia menerima kiriman foto mengenaskan yang belum ia ketahui jika korban merupakan Nabila Putri atau akrab disapa Aput.

‘’Orang itu aslinya baik dan royal kepada ojol seperti saya,’’ ucapnya saat berada di Kelurahan Selumit Pantai, Senin (28/08/2023).

Sabeni mengaku jika Aput kerap memberi ia tips dalam sekali pengantaran mulai Rp 50 hingga Rp 80 ribu sekali antar. Mendiang biasanya berpakaian rapi, memakai baju kemeja dan celana jeans saat keluar rumah.

‘’Aput selalu rapi dan wangi, dia tidak pernah menggunakan pakaian yang memamerkan aurat,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Wanita di Selumit Pantai Diamankan Polisi Beserta 50 Bungkus Sabu, Pacarnya Berhasil Kabur

Sabeni menceritakan, jika ia sempat bertemu dengan seorang laki-laki dengan ciri tinggi, putih dengan nada bicara khas Jawa Barat di indekos korban. Ia tidak mengetahui jelas siapa pria tersebut. Namun, setiap menjemput Aput, ia kerap bertemu dengan laki-laki tersebut di dalam kamar.

‘’Aku sempat ngobrol sama pria itu, orangnya ganteng. Intinya dia ngeluh karena si Putri kerap memaksa untuk minta ditemani di kostnya,’’ ungkapnya.

Diakuinya, jika pria tersebut juga pernah menjadi langganan ojol sebanyak 3 kali. Sabeni pun pernah mengantar pria tersebut ke tempat kerjanya.

‘’Biasa ku turunkan di PT Sadewa Gemilang, entah kerja di situ atau bagaimana kurang tau,’’ bebernya.

LOKASI KEJADIAN: Kondisi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di RT 16. Jalan Lumpuran, Kelurahan Kampung Satu, Kecamatan Tarakan Tengah, Senin 28/08/2023. (FOTO: OKTA BALANG/BENUANTA)

Aput sempat berpesan kepada Sabeni untuk merahasiakan profesinya sebagai pramuria online. Hal tersebut dilakukan karena demi menafkahi keluarganya di kampung halaman yang berada di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Sebeni mengatakan jika Aput tidak suka pergi ke dunia malam apalagi mabuk-mabukan. Kesehariannya ia habiskan di kost dan di hotel, artinya dia hanya berfokus menjadi pramuria online. Diketahui Nabila sempat sakit lantaran terkena asam lambung, atas hal tersebut ia memutuskan untuk tidak minum alcohol.

Baca Juga :  BNN RI Sebut Masyarakat sebagai Gerbang Utama Tekan Peredaran Sabu

‘’Almarhum sempat cerita, jika ia sempat diajak tamu main ke tempat hiburan malam, lantaran tidak boleh pulang atau menerima perlakuan tidak menyenangkan, akhirnya ia menjadi takut untuk pergi ke Dunia Gemerlap (Dugem),’’ ujarnya.

Sabeni menuturkan, awal berkenalan dengan Aput saat berada di Hotel Dinasti saat baru tiba dari Sukabumi. Kebetulan sahabat Aput dahulunya pelanggan ojol. Ia mengaku jika Aput dinilai lembut dan sopan kepada semua orang.

Ia menambahkan, selain itu Aput merupakan orang yang kerap membaur, dan rajin membersihkan halaman kosnya.

‘’Dahulu hidupnya tidak seperti itu,’’ katanya.

Sebagai bentuk perhatian kepada Aput, Sabeni sering menasihati korban untuk hidup normal lantaran masih muda. Sabeni menjelaskan jika Aput memiliki telepon genggam merek iPhone.

‘’Aput menjawab jika ada banyak kepala yang harus ia nafkahi. Malah ia sempat melontarkan celotehan, kalau kamu sanggup biayai aku silahkan,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Kebakaran Maut di Persemaian, Labfor Polda Jatim Simpulkan Adanya Aktivitas Pengisian Bensin

Sebagai orang yang pernah menerima kebaikannya Sabeni merasa syok dan tidak percaya atas kepergian pelanggan terbaiknya.

‘’Sepupunya sempat menceritakan jika status pada aplikasi Aput masih menerima tamu pada pukul 00.00 WITA hingga Pukul 02.00 WITA, selebih itu sudah tidak muncul lagi,’’ bebernya.

Sabeni menerangkan jika dahulu Aput adalah orang yang kerap menjalankan ibadah salat 5 waktu, puasa dan juga salat tarawih. Sebelum terjun ke dunia prostitusi online, Aput dahulunya merupakan orang yang kerap memasak makanan untuk teman-temannya.

Sabeni berharap agar pelakunya dapat segera ditangkap. Sekalipun ia bukan keluarga namun Sabeni sempat merasakan kebaikan dari Aput. Diketahui, Jenazah mendiang Nabila Putri alias Aput kini telah diterbangkan ke Jabar pada Senin (28/8/2023) pagi.

Pihak keluarga sempat meminta agar jenazah dikebumikan di Tarakan, lantaran berubah pikiran akhirnya keluarga meminta agar jenazah dikubur di kampung halaman.

‘’Jenazah dipulangkan menggunakan pesawat terbang dengan biaya sebesar Rp 35 juta,’’ tutupnya.(*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *