benuanta.co.id, TARAKAN – Janggalnya kematian wanita berinisial N (21) masih terus menjadi tanda tanya. Tim Benuanta berhasil menemui salah satu tetangga korban yang sering kali melakukan komunikasi dengan wanita asal Sukabumi yang tewas dengan cara tragis tersebut.
BP, tetangga korban mengakui jika N dikenal sebagai wanita yang biasa menerima pesanan para lelaki hidung belang atau istilah kekiniannya sebagai wanita open Booking Out (BO). Hal itu diketahui BP dari korban waktu bertemu semasa hidup.
“Tahun 2022 orang itu mulai disini (korban, red) kita tanya kerjanya apa? Bilang BO,” ungkap BP saat ditemui di kontrakannya yang juga merupakan TKP pada Ahad, 27 Agustus 2023.
BP yang tinggal sekitar tempat tinggal N menuturkan memang bukan menjadi rahasia lagi korban sering menerima tamu di kontrakannya.
“Tamunya ramai, 24 jam. Kadang di luar (melayani tamu, red) kita sebatas tetangga saja kalau lewat teguran tapi kalau soal masalah tamu seringlah di luar cuma terima juga di sini. Jadi, yang namanya tamunya kita nggak kenal, ganti-gantian. Nanti masuk satu jeda 10 menit datang lagi tamunya,” ujarnya.
BP juga menjelaskan keseharian korban ketika sedang berada di rumah. Menurutnya, korban kerap kali bangun lebih pagi untuk membersihkan sampah di depan rumah.
“Paginya (sebelum kejadian, red) masih tegur teguran pas kita pergi beli rokok. Almarhum biasa kalau kita bangun jam 8 dia terbangun kumpulkan sampah dan gantung dekat pintu,” jelasnya.
Tak hanya itu, N juga kerapkali menyapa temannya yakni V yang berada di samping kontrakan korban untuk sekedar saling membangunkan di pagi hari.
Namun, dijelaskan BP pada hari kejadian V memanggil korban yang tidak biasanya terlambat bangun di pagi hari, V hendak mengambil pakaian laundry milik korban.
BP dikagetkan dengan teriakan V yang meminta tolong kepadanya, dan menyebut nama N yang sudah terlilit kabel. Ia yang mendengar itu sempat merasa itu tidak mungkin terjadi, untuk memastikan ia pun segera mendatangi kamar N yang ternyata memang sudah tidak bernyawa.
“Ku kasih tahu itu (korban, red) sudah meninggal, jadi ku bilang sama kawan kawan yang orang sini kalau urusan seperti ini gimana jadi dia telpon kawannya yang polisi. Pada datanglah kemari RT, tetangga sini,” paparnya.
BP pun membeberkan kejadian serupa juga pernah dialami V yang juga berprofesi sama dengan N. Saat itu V diduga cekcok dengan tamunya dan berakhir V dicekik bagian leher, untungnya ia sempat meminta tolong dan menggedor pintu sehingga BP dapat mengetahui kejadian tersebut.
Tak hanya menjadi saksi pertengkaran N dengan tamunya, BP sering juga melihat korban cekcok dengan para pegawai koperasi dan juga rentenir yang mengakibatkan ribut besar. Korban juga dikatakan memiliki banyak utang.
“Cekcoknya palingan sama orang koperasi itu karena ini banyak pinjaman (korban, red), ribut-ribut tapi sering kita tegur kenapa sampai begitu jangan karena baik tetangga disini kita yang pendatang menjadi-jadi juga. Sama orang koperasinya pun kita ingatin kalau misalkan ngakk dikasih, kalian ambil aja barangnya yang bisa diambil tapi sepengetahuan dia,” paparnya.
BP menambahkan, terakhir kali ia mengingatkan N mengenai engsel pintu kontrakannya yang sudah rusak karena ia dobrak paksa saat menghilangkan kunci pintunya. Kata BP, N sering mengalami kehilangan karena hal tersebut.
“Temannya (V) masih di kantor polisi masih diinterogasi karena sulit melacak pelakunya, CCTV nggak ada,” pungkasnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli