benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Program layanan dokter terbang Kalimantan Utara (Kaltara) hingga saat ini masih terus berjalan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman, program dokter terbang berhasil masuk ke dalam 15 finalis kelompok khusus Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2023.
Program doktor terbang kata Usman, sejatinya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
“Sekali terbang itu tergantung kondisi desa sasaran kita, misalnya banyak penyakit terhadap anak kita bawakan dokter spesialis anak ke desa itu,” ucapnya, Rabu (27/7/2023).
“Ya bisa sampai lima dokter spesialis kita bawakan untuk masyarakat yang ingin berobat,” ucapnya lagi.
Apalagi dengan adanya pembaruan saat yang dilakukan Dinkes Kaltara saat ini, dokter spesialis mata juga ikut dalam pelayanan dokter terbang.
“Spesialis mata ini baru kita ikutkan, jadi selain mata, ada spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dokter gigi, dan spesialis kandungan,” jelasnya.
Tak hanya itu Usman menyebutkan dampak dari dokter terbang sejak mengudara awal 2014 hingga April 2023, total masyarakat yang terlayani sebanyak 18.315 orang.
Dari segi biaya, periode tahun 2019 hingga 2021, anggaran yang dihabiskan untuk layanan berobat gratis ini sebesar Rp5,15 miliar, di mana estimasi biaya jika masyarakat berobat secara mandiri ke rumah sakit terdekat itu bisa menelan biaya Rp21 miliar.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli