10 SMP Tidak Full Kuota Siswanya, Ombudsman Kaltara Sebut Pembagian Area Tidak Merata

benuanta.co.id, TARAKAN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri mengalami kekurangan murid. Dari 14 sekolah negeri hanya 4 sekolah yang penuh.

Berbeda dengan kota-kota lainnya yang mengalami kelebihan murid sehingga harus menambah rombel dan kelas hal tersebut berbanding terbalik dengan Kota Tarakan.

Pimpinan Ombudsman RI, Indraza Marzuki mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi akibat demografi penduduk, tidak terpantau anak-anak atau generasi yang akan masuk ke sekolah.

Baca Juga :  Jelang Nataru 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Masih Stabil

“Yang kami dengar pak wali juga khawatir terjadi ada kekurangan jadi dibangun dua sekolah tahun sebelumnya tapi malah peminatnya kurang,” jelas Indraza, Jumat (14/7/2023).

Ia juga menyayangkan aset yang dibangun tidak terisi sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah.

Sejauh ini PPDB tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SMP yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan berjalan baik terkait daya tampung pun tidak bermasalah.

Baca Juga :  Warga Juata Keluhkan Permasalahan Lahan ke Polisi

“Yang masih ada sedikit kendala adalah masalah pembagian distribusi area yang tidak merata sehingga ada anak yang mendapat sekolah yang jauh,” paparnya.

Hal tersebut dapat disebabkan oleh letak sekolah yang tidak merata akibat perkembangan kota dan untuk di daerah pelosok terjadi karena keterbatasan jumlah.

“Tapi kalau yang kota itu lebih kepada ketika terjadi perubahan,” pungkasnya.(*)

Baca Juga :  20 Tahun Tak Diurus, Pj Wali Kota Tarakan Tinjau Drainase dan Trotoar Rusak di Yos Sudarso

Reporter: Sunny Celine

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *