Pemkab Berau Optimis Lepas Status Kampung Tertinggal

benuanta.co.id, Berau – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus meningkatkan keinerja dalam melepas status kampong tertinggal di Bumi Batiwakkal. Salah satu peningkatan yang dilakukan yakni pengerjaan berbagai infrastruktur.

Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan saat ini sedang berupaya mengejar membangun pemenuhan infrastruktur dasar, mulai jalan hingga pendidikan di kampung tertinggal.

“Seperti kini ke Mapulu tidak lagi harus menggunakan perahu ketinting dari Kampung Panaan. Tetapi kendaraan roda empat kini sudah bisa sampai di Mapulu. Dengan melintasi jembatan yang menghubungkan kedua kampung di pedalaman ini. Ya alhamdulillah, kini akses Mapulu sebagian terbuka dengan terbangunnya jembatan,” ungkapnya Selasa (30/5/2023).

Menurutnya dengan telah terbangun jembatan penghubung tersebut akses masyarakat Mapulu untuk mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan semakin mudah.

“Terlebih dengan dekatnya akses ke Kampung Panaan yang lebih dulu memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dijelaskannya bahwa Pemkab Berau juga terus mengejar target pembangunan rumah layak huni bagi 34 kepala keluarga di Mapulu.

“Saat ini sudah ada 8 rumah terbangun. Layanan telekomunikasi juga sudah tersedia di Mapulu. Tahun ini akan dimulai juga pembangunan rumah layak huni. Bertahap kita penuhi infrastruktur dasar di Mapulu ini,” ucapnya.

Sebab Sri Juniarsih mengungkapkan bakal berupaya maksimal untuk memenuhi persyaratan meningkatkan status Mapulu dari kampung tertinggal menjadi kampung berkembang.

“Pemkab Berau sudah berkomitmen untuk akselerasi pembangunan sarana dan prasarana di Mapulu, dengan harapan status Mapulu dapat secepatnya menjadi berkembang tinggal Mapulu saja status tertinggal,” bebernya.

CEK JEMBATAN: Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Berau Gamalis cek perkembangan infrastruktur jembatan Kampung Mapulu.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau Tenteram Rahayu, menambahkan, saat ini pihaknya tengah berupaya proaktif berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk pemenuhan infrastruktur dasar Kampung Mapulu.

“Tahun 2022 lalu melalui dana desa (APBN) telah dibangun 8 unit rumah warga dan jembatan balley dari DPUPR Berau. Kemudian, tahun 2023 ini akan dilanjutkan lagi pembangunan rumah layak huni bagi warga kampung setempat, yakni sebanyak 28 unit (APBK/APBD Berau),” tuturnya.

Bahkan, tahun ini pihaknya mengungkapkan akan ada ruang belajar dibangun melalui Dinas Pendidikan Berau, dan DED Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim.  Sementara itu, kata dia, Perumda Batiwakkal juga sudah melakukan survei lokasi sumber air dan akan berkoordinasi dengan PUPR terkait realisasi air bersih di sana.

“Persoalan ini menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Berau. Itu juga karena tahun 2024 kami menargetkan Kampung Mapulu naik statusnya menjadi desa berkembang. Sehingga beberapa fasilitas dasar harus terpenuhi semua,” jelasnya.

Sebagai informasi, pihaknya menjelaskan untuk di Kabupaten Berau sendiri kampung berkembang sudah ada 47 desa, kampung maju 41, yang mandiri 14 desa.

“Yang sangat tertinggal sudah tidak ada. Mapulu masih tertinggal,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *