Waspada Pencurian Data di Media Sosial, Diskominfo Sulsel Mulai Lakukan Pengawasan

benuanta.co.id, SULSEL – Pencurian data pribadi seseorang di dunia maya semakin marak terjadi. Belakangan ini publik dihebohkan dengan beredarnya dokumen undangan pernikahan bentuk PDF yang dibagikan melalui aplikasi pesan instan WhatsApp.

Di mana ketika PDF tersebut dibuka ditengarai dapat mencuri data pribadi hingga menguasai mobile banking pemilik nomor WhatsApp.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Persandian Dinas Kominfo Sulawesi Selatan (Sulsel), Sultan Rakib, mengatakan modus penipuan melalui media sosial tak terlepas dari transformasi digital.
Namun, transformasi digital justru dimanfaatkan secara ilegal oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Di mana undangan pernikahan yang dikirim melalui dokumen berformat PDF dengan format buruk.  Apabila tidak sengaja ter-klik, biasanya akan ada dua  opsi, yakni menolak untuk memberi izin ke ponsel atau memberi izin untuk mengakses seluruh data di ponsel.

Ketika diberi izin akses, maka seluruh data yang di ponsel dapat diakses oleh pelaku, termasuk mobile banking. Kemudian ketika pemilik ponsel menggunakan mobile banking, maka pelaku akan dengan mudah mengetahui pin yang digunakan oleh pemilik ponsel.

“Dia akan mirroring seluruh data untuk manipulasi data. Selain data pribadi dia bisa ambil foto, di mana pun ada di HP, dia bisa ambil. Kemudian yang paling fatal adalah saldo rekening di mobile banking bisa tersedot semua,” kata Sultan melalui keterangannya dikutip, Senin, (29/5/2023).

Untuk itu, Sultan mengajak masyarakat lebih selektif ketika mendapatkan pesan teks yang dikirim ke ponsel mereka. Selain itu, pemerintah setempat juga akan menekan kejahatan phising dengan meningkatkan literasi digital masyarakat.

“Literasi digital itu sangat penting. Seluruh pemerintah bukan saja domain dari dinas Kominfo, seluruh pemerintah tingkat lokal ini wajib memberikan edukasi-edukasi literasi digital kepada seluruh masyarakat,” ujar Sultan.

Saat ini, kata Sultan, tak sedikit masyarakat yang shock culture dengan gempuran transformasi digital. Masyarakat yang tidak paham akan dengan mudah menyebar informasi tanpa mengecek lebih dulu.

“Makanya penting bagi kita untuk mensosialisasikan kepada masyarakat modus-modus yang telah beredar dan digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Sebelumnya ramai di pemberitaan beberapa masabah saldonya raip setelah klik undangan pernikahan berbentuk PDF. Namun untuk mengantisipasi kejadian serupa, masyarakat diharapkan lebih waspada ketika menerima pesan mencurigakan.(*)

Reporter: Akbar

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *