Perbaikan Jalan Gunung Selatan Butuh Kolaborasi

benuanta.co.id, TARAKAN -Kondisi ruas Jalan Gunung Selatan, Kecamatan Tarakan Tengah, semakin mengkhawatirkan. Di lokasi ini aspal terlihat retak ditambah adanya kubangan di sepanjang ruas jalan.

Jalan tersebut semakin diperparah dengan adanya longsor yang terjadi pada 2022 lalu. Kerusakan badan jalan akibat longsor tersebut sampai hari ini belum juga ditangani oleh pemerintah.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara, Rahmat Wahyullah menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan.

“Pada waktu 2022 sudah kita lakukan peninjauan. Nah ini lah perlunya kita melakukan kolaborasi dengan pemerintah kota. Terkait pembatasan beban, dan kesadaran masyarakat di sekitarnya bermukim,” ucapnya, kepada benuanta.co.id Jumat (24/2/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan kondisi longsor yang sering terjadi berhubungan dengan maraknya pembukaan lahan yang dilakukan oleh oknum yang menyalahi aturan.

“Ini kalau kita lihat di sana sering terjadi perubahan aliran, atau perubahan hidrologi alam yang ada di situ. Itu kan penyebabnya akibat pembukaan lahan,” ucapnya

“Karena itulah dampaknya, jika terjadi perambahan maka akan terjadi perubahan hidrologi aliran,  dan kemudian itulah yang menggerus kondisi tanah. Itu kemudian menjadi visualisasi kita di lapangan mengapa marak terjadi longsor,” tambahnya.

Disinggung mengenai sosialisasi kepada masyarakat terkait aktivitas warga di sekitar Jalan Gunung Selatan yang berdekatan dengan kawasan hutan lindung tersebut, Rahmat menegaskan pihaknya perlu melakukan kolaborasi.

“Sosialisasi ini sebenarnya mulanya dari pemerintah kota, karena yang paling dekat itu kota. Jadi perlulah kolaborasi di antara pemerintah untuk menjaga alam dan kawasan hutannya supaya tetap bisa berfungsi dengan baik,” tegasnya.

“Kita tidak bisa saling lempar bola, karena ini tanggung jawab kita pemerintah, untuk menyejahterakan dan melayani masyarakat, tugas utama kita pemerintah kan itu,” lanjutnya.

Seperti diketahui ruas Jalan Gunung Selatan sendiri telah lama menjadi jalur kendaraan truk muatan besar dan jalan alternatif bagi masyarakat. Jalan tersebut memiliki arus lalu lintas harian yang lumayan tinggi.

Adanya kerusakan jalan ini juga turut dikeluhkan masyarakat. Seperti Ibnu, warga Kelurahan Kampung 1 Skip, menyebut buruknya kondisi jalan yang buruk membuat pengendara khawatir.

“Jalannya buruk, lubangnya banyak. Bahaya itu kalau pas ngebut. Longsornya juga belum ada diperbaiki, paling tidak tutup saja dulu lubang-lubang besarnya di situ. Karena selain banyak truk, masyarakat juga sering lewat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Edo Asrianur

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *