benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi Kalimantan Utara Bastian Lubis mengatakan revitalisasi gedung Kesultanan Bulungan sebenarnya merupakan janji Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.
“Inikan revitalisasi Kesultanan Bulungan ini memang sebenarnya salah satu sudah janji pak Gubernur waktu masih kampanye. Jadi kami ini dari TGUPP kemarin untuk meluruskan dari pada janji-janji tersebut ada apa saja,” jelasnya Rabu (28/12/2022).
Alhasil, kata Bastian Lubis TGUPP Kaltara sedikit menemukan kendala yaitu masalah warisan
“Yaitu masalah waris. Kalau tidak salah ada tiga pewaris. Nah ini sekarang Sultan Djalalludin saja yang menyerahkan hibah lahan kepada Pemprov Kaltara. Karena sultan Djalalludin turunannya datuk disan itulah yang kemarin itulah yang dihibahkan ke pemerintah,” ungkapnya.
Karena tanah milik Sultan Djalalludin telah dihibahkan ke Pemprov Kaltara, maka kata Bastian Lubis peran pemerintah saat ini bisa membantu membangun Kesultanan Bulungan tersebut.
“Melalui revitalisasi. Karena uang negara sudah ditetapkan di atas negara juga kan karena hibah. Dan tahun ini saya juga dapat laporan bahwa tahun 2023 Rp 10 miliar untuk tahap pertamanya,” tuturnya.
Pihaknya pun berharap tahun 2023 perbaikan Gedung Kesultanan Bulungan dapat bantuan sumbangan dana dari APBN.
“Dan dana-dana swasta salah satunya kita utamakan dulu kita minta bantuan keluarga Kesultanan untuk dibuatlah yayasan tentang Kesultanan sehingga itu bisa menampung bantuan-bantuan atau donasi dari luar,” ujarnya.
Bahkan jika ada donatur ingin berdonasi, kata Bastian Lubis bisa dilakukan setelah adanya peletakan batu pertama dari hasil proses hibah kepada Pemprov Kaltara dari anggaran 2023 mendatang.
“Selebihnya itu, itulah bisa dipisahkan antara pemerintah punya dana dan swasta punya dana. Jadi satu bangunan itu tidak boleh dua anggaran itu susah dibedakan, jadi mana yang mau dibangun dan mana yang tidak,” ujarnya.
Karena menurutnya Kesultanan Bulungan juga merupakan seperti warisan budaya Indonesia ternama dan terkenal pada masa lampau sehingga jika ingin dilakukan revitalisasi harus jelas bangunan mana yang dianggarkan negara.
“Misalnya anggaran negara khususnya upah kerja, material seperti kayu, keramik itu didapatkan dari donasi boleh, jadi harus dipisah betul-betul. Nah kalau di anggarkan kemarin kalau saya dengar pidato dari pak Gubernur capai Rp 50 miliar,” jelasnya.
Revitalisasi Gedung baru Kesultanan Bulungan tahun depan Ia menelaah akan dibangun Pemkab Bulungan dan kembali diserahkan ke Pemprov Kaltara.
“Karena anggarannya hibah dan nanti yang mengelola ya kerabat Kesultanan Bulungan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli