benuanta.co.id, NUNUKAN – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 mendatang, PT. Pelni (Persero) Cabang Nunukan memastikan terjadinya lonjakan penumpang.
Kepala Cabang PT Pelni Nunukan, Firdaus mengatakan, jelang arus mudik Nataru dipastikan akan terjadi lonjakan penumpang yang signifikan jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir.
“Tentunya kemungkinan tahun ini akan terjadi lonjakan penumpang, karena dua tahun terakhir masih ada pembatasan lantaran Covid-19, kalau tahun ini kan sudah ada kelonggaran,” ujar Firdaus kepada benuanta.co.id, Selasa (13/12/2022).
Bahkan, Firdaus menyampaikan lonjakan penumpang tersebut sudah mulai terjadi pada pemberangkatan Jumat (9/12/2022) lalu, yang mana dengan armada KM Lambelu untuk kapasitas 2.500 penumpang itu mencapai 100 persen.
ia mengatakan, para penumpang kapal laut tersebut dominasi oleh penumpang dengan tujuan Maumere dan Larantuka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Mayoritas penumpang itu tujuan ke NTT, karena banyak yang dari Malaysia mereka pulang untuk libur Natal dan tahun baru, kalau untuk tujuan Sulawesi sejauh ini belum terlalu meningkat,” katanya.
Ia mengatakan, untuk armada Pelni, pihaknya telah menyiapkan tiga armada yakni, KM Bukit Siguntang, KM Lambelu dan KM Sabuk Nusantara 77 untuk melayani penumpang.
Sementara itu, Firdaus memprediksi untuk puncak arus penumpang akan terjadi pada, Sabtu (17/12/2022) yakni kapal KM Bukit Siguntang dengan daerah tujuan, Balikpapan, Pare-Pare, Makassar, Maumere, Lewoleba dan Kupang.
“Kita prediksi lonjakan penumpang itu pada (17/12) mendatang, karena untuk penumpang yang ingin merayakan Natal dikampung halaman itu masih bisa,” ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pihaknya telah mengajukan kepada Pelni Pusat dan Kementerian Perhubungan RI untuk menambah tiket non seat. Yang mana penambahan tiket non seat tersebut nantinya akan menyesuaikan nantinya dengan kondisi penumpang saat puncak pemberangkatan.
“Pastinya nanti akan ada penambahan tiket non seat, tapi kalau untuk berapa jumlah penambahan tiketnya itu biasanya paling besar 25 persen dari jumlah penumpang normal,” jelasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Matthew Gregori Nusa