benuanta.co.id, TARAKAN – Adanya laporan penyebaran paham aliran radikalisme membuat tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan Dalam Masyarakat (Pakem) Tarakan melakukan deteksi dini.
Penyebaran paham radikalisme ini diduga dilakukan oleh kelompok tertentu saat pengajian di tengah masyarakat.
“Informasi yang kami dapat ini pahamnya radikal atau bukan. Sifatnya masih informasi dan Pakem bersama semua stakeholder yang punya kepentingan dengan persoalan keamanan dan situasi di Tarakan melakukan penelusuran,” ujarnya Ketua Tim Pakem Tarakan, Adam Saimima (29/11/2022).
Artinya saat ini tim Pakem masih melakukan penelusuran lebih lanjut. Pihaknya juga sudah melakukan dua kali rapat dalam menindaklanjuti laporan yang diterima.
“Setelah rapat pakem ini, kemudian kesimpulan akan dibawa ke tingkat atas lagi yang lebih berwenang,” tukasnya.
Untuk informasi yang diterima pihaknya masih belum jelas apa laporan tersebut memang menganut radikal apa tidak.
Ketua Kejaksaan Negeri Tarakan itu menerangkan terdapat beberapa oknum yang sudah lulus kuliah dilaporkan radikal. Saat ini pun pihaknya telah meminta Kementrian Agama maupun stakeholder yang punya kepentingan agar ikut mengawasi.
“Sebenarnya bukan di kampus, tetapi di beberapa tempat yang sifatnya pengajian dan terdiri dari siswa dan mahasiswa. Tapi informasi terbaru yang kami terima oknum ini sudah selesai (kuliah),” lanjutnya.
Pakem melakukan pengawasan situasi keamanan di Tarakan, potensi yang memuat keresahan tidak hanya dalam persoalan agama, tetapi juga masyarakat yang menimbulkan keresahan. Tujuannya agar bisa diajak diskusi untuk mengembalikan pola pikir ke yang seharusnya.
“Kita buat pendekatan, kenapa seperti ini, kita kembalikan lagi jangan begini. Diajak diskusi. Nanti Kemenag maupun FKUB akan menilai apakah benar dan sejauh apa pelanggaran yang dilakukan. Karena sebenarnya kan orang memiliki kebebasan untuk beribadah. Tidak serta merta ada informasi dari satu pihak, kemudian kita menjustifikasi. Itu bisa bahaya,” jelasnya.
Adam mengatakan terdapat beberapa kegiatan yang dilaporkan masyarakat, terkait pergerakan kelompok ini. Masyarakat menilai apa yang dilakukan kelompok ini tidak seperti biasanya. Sifatnya tertutup dan caranya berbeda. Inilah yang dipertanyakan dan dilaporkan ke pihak berwenang.
Pakem yang menindaklanjuti kemudian mengumpulkan tim yang terkait untuk memastikan apakah paham radikalisme. Ditelusuri agar tidak meresahkan. Namun, ia tegaskan sifatnya masih dugaan dan belum ada kesimpulan benar radikalisme. Sejauh ini sifatnya hanya keresahan masyarakat dan akan diluruskan.
“Masyarakat berhati-hati juga. Kami melakukan cegah tangkal, backup masyarakat dan mahasiswa. Apalagi kalau ada keterlibatan mahasiswa dan siswa, kami ke kampus dan sekolahnya. Memastikan apakah benar, jangan sampai hanya kumpul-kumpul saja tapi dicurigai. Pakem sudah bergerak untuk terus mengawasi,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli