benuanta.co.id, TARAKAN – Mayoritas perokok aktif menjadikan vape sebagai pengganti rokok tembakau, padahal resiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan bisa sakit paru-paru serta batuk.
Dokter spesialis paru-paru di RSUD dr Jusuf SK, yakni dr Nila Kartika Ratna, Sp.P mengatakan bahwa efek samping penggunaan vape hampir sama seperti rokok tembakau.
“Cuman memang ada beberapa zat-zat yang ada di rokok tidak ada di Vape. Bedanya adalah kalau kita merokok perokok membakar tembakau, nikotin dan lain-lain sebagainya dan dihisap asap pembakarannya kemudian masuk di dalam paru-paru kemudian sebagian kita keluarkan lagi,” ungkapnya Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan penggunaan rokok elektrik ada zat-zat yang menempel di dalam saluran pernapasan.
“Zat-zat itulah nanti lama kelamaan semakin banyak kita merokok semakin lama kita merokok akan berakumulasi bertambah terus di paru-paru dan menimbulkan kurasakan di paru itu yang bikin penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK,” ucapnya.
Menurutnya isi kandungan vape berbeda dengan rokok tembakau. “Tapi bukan berarti tidak berbahaya ada bahaya nya juga jadi ada namanya popcorn lung yang hampir mirip seperti PPOK jadi bentuk parunya jadi rusak seperti popcorn jadi rokok tembakau dan rokok elektrik penggunaannya di hirup sehingga bahayanya sama,” ujarnya.
Adapun satu-satunya cara menghindari sakit pada saluran pernapasan makin bahaya buat kesehatan, pihaknya mengimbau bisa segera kurangi gunakan rokok elektrik.
” angan sampai sisa paru-paru yang masih bagus berubah rusak lagi. Sama seperti penggunaan vape juga ketika paru-paru ada bentuk popcorn lung ya sudah tidak bisa balik lagi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa