benuanta.co.id, NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah menerima kunjungan silaturahmi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan di Rumah Jabatan, Senin (31/10) pagi.
Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, mengatakan, mengungkapkan silaturahmi tersebut sebagai bentuk upaya menyambung dan memperkuat kerukunan umat beragama di Kabupaten Nunukan. Kegiatan ini juga dilaksanakan setiap bulannya secara bergiliran di enam kelompok agama tersebut.
“Saya terima kasih kepada FKUB dan Kementerian Agama Kabupaten Nunukan dan beberapa tokoh lainnya mau bersilaturahmi. Dengan silaturahmi saya yakin Nunukan akan bersemi. Semoga kita semua tetap bersemangat, bersinergi, saling mengingatkan dan selalu memberi masukan kepada kami,” kata Hanafiah.
Pertemuan seperti ini sering dilaksanakan pada hari Ahad, kata H. Hanafiah selalu pemerintah daerah sekaligus pembina di FKUB. Nunukan dia juga sangat peduli dan menaruh perhatian yang sungguh-sungguh aktivitas pertemuan rutin seperti ini.
“Tokoh agama di Nunukan berkumpul dan perlu dibangun komunikasi yang baik, diantara sesama sehingga masyarakat yang dibawah bis melihat apa yang dilakukan oleh FKUB untuk membawa dampak yang positif,” jelasnya.
Karena persoalan toleransi , pengaruh radikalisme dan lainnya masih menghantui, karena setiap saat bisa hal itu terjadi, sebelum terjadi maka perlu dilakukan komunikasi secara rutin sehingga hal yang negatif bisa dilakukan pencegahan.
Selain itu, Ketua FKUB Kabupaten Nunukan H. Hermanysah R menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan program kerja FKUB Nunukan tahun 2022 yang telah disusun sesuai dengan misi utama FKUB yaitu membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan.
“Maksud dan tujuan melaksanakan silaturahmi ini, mempererat silaturahmi antata FKUB dan pemerintah daerah,” jelasnya.
Melihat hal itu, maka betapa pentingnya silahturahmi seperti ini dilakukan, khususnya dalam rangka menyatukan persepsi, berbagi pengalaman dan pengetahuan. Sehingga umat beragama ini menjadi suatu kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk maju, menjadi bangsa yang bermartabat.
Ini juga dapat dijadikan wahana untuk menepikan perbedaan dan memandang perbedaan itu sebagai rahmat yang menjadi warna bagi cerahnya dunia. Perbedaan tidak harus dipandang sebagai halangan untuk bersatu dan maju meraih harapan. Tetapi menjadi satu kekuatan yang dilandaskan keberagaman umat beragama, demokrasi dan persatuan.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli