benuanta.co.id, BULUNGAN – Tanpa ada perintah dari pemilik rumah, tiba-tiba saja orang yang mengaku dari petugas PLN memasang tutup box di meteran listrik yang terpasang di depan rumah warga. Tak sampai di situ, setelah terpasang ternyata tutup box itu diminta harus dibayar.
Sebut saja namanya Ferdon (75) warga Tanjung Selor, mengaku jika petugas itu meminta pembayaran dari pemasangan tutup box tersebut.
“Setelah dipasang, orang itu kemudian minta uang Rp 100 ribu sambil saya diberikan kwitansi warna kuning,” ucap Ferdon kepada benuanta.co.id, Ahad 9 Oktober 2022.
Sempat ditanyakan kepada petugas PLN tersebut, kenapa hanya rumahnya dipasangi. Orang yang mengaku petugas PLN itu menjawab jika rumah lainnya sudah dipasang dan langsung pergi.
Tercatat di kwitansi warna kuning tersebut tulisan “Tanda Bukti Pembayaran Pemasangan Box KWH Listrik terbilang Rp 100.000,”.
Menanggapi adanya petugas yang mengaku dari PLN, Manager PLN UP3 Kaltara Aditya Darmawan membantah jika telah menyuruh petugas mendatangi rumah-rumah warga untuk dipasangi tutup box KWh listrik.
“Tidak ada pak, itu bukan petugas PLN, kalau ketemu tangkap saja pak,” ujar Aditya Darmawan.
Dia mengakui jika ada pembayaran, maka tidak dilakukan di tempat melainkan pembayaran melalui Payment Point Online Banking (PPOB) atau membayar di bank.
“Kami PLN tidak ada pembayaran di tempat pak, semuanya lewat Payment online atau PPOB,” tuturnya.
Begitu juga terkait kwitansi, pihak PLN pun tidak pernah memberikan kwitansi pembayaran, yang ada saat konsumen melakukan pembayaran PPOB di bank maka diberikan bukti bayar dari bank.
“Kami juga tidak memiliki kuitansi, yang ada bukti bayar dari bank,” terang Aditya.
Dirinya pun merasa jika ini adalah kasus penipuan yang berkedok petugas memasang penutup box KWh listrik. Pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati jika ada yang meminta pembayaran ditempat.
“Ada kiranya berhati-hati, saran kami segala transaksi dilakukan via PLN Mobile atau Bank saja, karena kami sudah meniadakan pembayaran di tempat,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa